Siap-siap, Perusahaan Penerima Magang Bakal Dapat Insentif Pajak

ADVERTISEMENT

Siap-siap, Perusahaan Penerima Magang Bakal Dapat Insentif Pajak

Antara - detikEdu
Senin, 04 Agu 2025 17:00 WIB
Ilustrasi magang Kampus Merdeka.
Ilustrasi Magang. (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan setiap perusahaan yang membuka rekrutmen akan mendapat insentif pajak. Hal ini disampaikan Muhaimin Iskandar usai rapat tingkat menteri di Jakarta, Senin (28/7/2025).

"Dunia industri yang menyelenggarakan pendidikanvokasipemagangan akan terus diberikan super insentif tax deduction," kataMuhaiminIskandar dalam Antara, dikutip Senin (4/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, skema rekrutmen pemagangan yang tepat akan menguntungkan pelaku industri dan dapat memaksimalkan tenaga sumber daya manusia di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kita siap untuk duduk bersama dengan dunia industri apa saja yang memungkinkan terjadinya rekrutmen melalui pemagangan, rekrutmen melalui peningkatan kapasitas keahlian para tenaga kerja dan calon tenaga kerja kita," kata Muhaimin.

Lebih lanjut, Muhaimin mengatakan kolaborasi antara dunia industri dengan dunia pendidikan penting untuk mempercepat pemberdayaan pemuda Indonesia. Dia berpendapat kolaborasi ini mampu mendongkrak perekonomian nasional.

Oleh karena itu, Muhaimin mendorong pelaku industri berkomunikasi secara terbuka dengan Pemerintah agar kolaborasi ini berjalan efektif dan menguntungkan kedua belah pihak.

"Jangan segan-segan melakukan upaya bersama dengan pemerintah, kami siap untuk duduk bersama mencari jalan keluar," ujarnya.

Akan Minta Intensif Pajak ke Presiden

Dalam kesempatan lain, Muhaimin menyebut pihaknya akan meminta Presiden melalui Menteri Keuangan untuk memberikan insentif kepada perusahaan yang menerima magang. Dalam hal ini, akan ada sinergisitas antara perusahaan dan pemerintah.

"Saya akan minta Presiden, Menteri Keuangan agar diberi insentif. Ada insentif pajak, ada insentif fasilitas, ada insentif lainnya. Bahkan ke depan insyaallah magang itu dibiayai oleh pemerintah, tapi saya belum tahu, tapi kayaknya ada pilihan sinergi antara perusahaan dan pemerintah," katanya.

MenurutMuhaimin, magang merupakan tahapan yang paling banyak melatih kemampuan. Oleh karena itu, dia berharap semakin banyak calon pekerja yang berpengalaman magang. Magang juga diharapkan bisa menjadi jembatan antara kesulitan perusahaan mencari pekerja dan kesulitan calon pekerja mencari pekerjaan.

"Di tingkat industri level atas, kesulitan mencari pekerja yang sesuai kebutuhan; di level para pekerja, kesulitan mencari pekerjaan. Nah, mismatch (ketidakcocokan) inilah yang kita ingin jembatani dengan permagangan, terutama mayoritas tentu yang sudah lulus, ya," katanya.

Muhaimin mengatakan program magang untuk mahasiswa sebenarnya telah diproyeksikan melalui program Kampus Merdeka. Di sisi lain, magang untuk angkatan kerja terdidik yang menganggur akan dioptimalkan lebih lanjut.

"Ini terus kita cari jalan, tidak mudah. Di tengah industri yang sulit, tidak mudah, tapi kita kerja keras supaya transisi antara pengangguran terdidik dan lapangan kerja mismatch-nya enggak terjadi," ujarnya.




(nir/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads