Di era digital seperti sekarang, sulit untuk menghindarkan anak-anak dari layar. Mulai dari menonton video edukasi, bermain gim, hingga belajar menggunakan perangkat digital, screen time telah menjadi bagian dari keseharian keluarga modern.
Namun, tak sedikit orang tua yang masih bertanya-tanya: apakah screen time itu buruk? Ternyata, jawabannya tidak sesederhana hitam dan putih.
Screen time bisa berdampak negatif, tapi juga bisa menjadi alat bantu belajar yang luar biasa, asalkan digunakan secara tepat. Terkait hal ini, dokter sekaligus influencer dr Oggy Frayoga menyatakan anak-anak zaman sekarang adalah generasi yang tumbuh bersama perangkat digital sejak lahir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daripada menjauhkan mereka dari perangkat, akan lebih bijak jika kita membimbing mereka dengan standar yang tepat dan konten yang aman. Dengan memanfaatkan konten yang sudah terverifikasi dan alat belajar yang interaktif, anak-anak bisa menikmati proses belajar layaknya bermain dan secara alami tenggelam dalam pengalaman belajar tersebut," kata dr Oggy, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).
Tidak Semua Screen Time Itu Sama
Banyak orang tua mengira bahwa semua screen time bersifat pasif dan merugikan. Padahal, ada perbedaan besar antara screen time pasif dan screen time aktif-edukatif.
Screen time pasif biasanya terjadi saat anak hanya menonton konten video atau bermain game tanpa interaksi bermanfaat. Ini bisa menyebabkan overstimulasi, gangguan fokus, bahkan kecanduan.
Sementara itu, screen time aktif-edukatif melibatkan anak dalam aktivitas yang merangsang logika, bahasa, dan kreativitas. Anak bukan hanya melihat, tapi juga berpikir, menjawab, dan bereksplorasi.
Screen Time Positif Dimulai dari Pilihan Konten yang Tepat
Sama seperti makanan, yang penting bukan hanya porsinya, tetapi juga kandungan gizinya. Alih-alih hanya fokus pada durasi screen time, orang tua disarankan untuk fokus kepada kualitas konten yang dilihat si kecil.
Jika anak dibiarkan menonton video secara pasif berjam-jam, tentu ada risiko tumbuh kembang yang terganggu. Namun jika anak menghabiskan waktu 30-45 menit per hari dengan perangkat edukatif yang terstruktur, justru bisa membantu perkembangan kognitif, sosial, dan motorik halus mereka.
![]() |
Screen Time Bisa Jadi Waktu Belajar Efektif
Melihat tantangan ini, kini hadir solusi yang semakin banyak digunakan oleh orang tua milenial, salah satunya tablet edukasi khusus anak. Berbeda dengan gadget biasa, perangkat ini dirancang khusus untuk menghadirkan screen time yang aman, menyenangkan, dan edukatif.
Salah satu contohnya adalah tablet edukasi tanpa internet yang dikembangkan khusus untuk anak usia 3-7 tahun Wink Smart Learning. Perangkat belajar inovatif No.1 dari Korea ini menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui ribuan aktivitas interaktif berbasis digital yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.
Bukan sekadar menonton video, tetapi sistem pembelajaran smart yang menstimulasi sensorik anak, melihat, mendengar, dan menyentuh untuk berinteraksi. Wink adalah metode belajar nomor 1 dengan penjualan terbanyak di Korea.
Menurut jurnal dari American Academy of Pediatrics (2018), anak-anak belajar lebih efektif dalam suasana yang menyenangkan, dan mereka belajar paling baik melalui eksplorasi, interaksi, dan bermain. Bagi anak-anak, Wink bukan hanya menghadirkan suasana menyenangkan, tetapi juga menjadi pembelajaran bermain yang merangsang indera melalui penglihatan, pendengaran, dan sentuhan.
Mengapa Wink Smart Learning Jadi Pilihan Banyak Orang Tua?
Berikut adalah alasan banyak orang tua memilih Wink Smart Learning:
- Tanpa akses internet, bebas dari distraksi dan konten negatif
- Pembelajaran terjadwal dan dipersonalisasi, sesuai tahap perkembangan anak
- Interaktif dan responsif, anak aktif terlibat dalam proses belajar
- Dilengkapi fitur review, di mana orang tua bisa memantau perkembangan anak
- Dirancang untuk screen time sehat, konten belajar berkualitas dan efektif.
Salah satu orang tua pengguna Wink Alinda mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penggunaan gawai oleh anak-anak. Ia menyebut selain paparan radiasi yang tinggi, perangkat seperti tablet dan smartphone sering membuat anak menjadi malas belajar serta memiliki banyak fitur yang kurang layak dilihat oleh anak-anak.
Namun setelah mengenal Wink, perangkat edukasi interaktif yang dirancang khusus untuk anak sesuai dengan usia perkembangan mereka dan dilengkapi fitur anti-radiasi, kekhawatiran tersebut pun berkurang. Alinda merasa lebih tenang karena kini anaknya dapat belajar dan bermain dengan cara yang aman dan terarah.
Menjadi Orang Tua Bijak di Era Digital
![]() |
Teknologi bukan musuh, dan screen time bukan hal yang harus dihindari sepenuhnya. Yang penting adalah bagaimana orang tua memilih, mengarahkan, dan mendampingi anak dalam menggunakan teknologi dengan bijak.
Jika waktu layar bisa diubah menjadi waktu belajar yang menyenangkan, kenapa tidak?
Cari tahu lebih lanjut tentang Wink Smart Learning dan mulai ubah screen time anak Anda menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan. Daftar Uji Coba Gratis 7 Hari untuk melihat langsung bagaimana metode belajar Wink dapat menghadirkan screen time yang positif bagi anak.
(akn/ega)