ChatGPT resmi meluncurkan fitur baru untuk membantu mahasiswa belajar. Fitur yang dirilis pada Selasa (29/7) ini dikenal dengan nama mode belajar atau Study Mode.
Alih-alih memberikan esai atau jawaban lengkap, fitur Study Mode akan memandu pengguna mempelajari subjek-subjek kompleks secara bertahap, layaknya pelajaran akademik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam salah satu contoh yang dirilis oleh pengembang ChatGPT, OpenAI, chatbot merespons permintaan bantuan untuk memahami teorema Bayes atau sebuah rumus matematika. Fitur ini kemudian menanyakan kepada pengguna tentang tingkat matematika yang mereka kuasai dan apa tujuan mereka.
Study Mode dirilis seiring dengan komunitas akademik yang sedang menghadapi penyalahgunaan AI dalam pembelajaran. Berdasarkan Survei Guardian tentang pelanggaran integritas akademik di Inggris menemukan hampir 7.000 kasus kecurangan yang terbukti menggunakan perangkat AI pada tahun 2023-2024, setara dengan 5,1 kasus per 1.000 mahasiswa. Angka ini dibandingkan dengan 1,6 kasus per 1.000 pada tahun 2022-2023.
ChatGPT Tidak Ingin Fiturnya Disalahgunakan
Menurut Open AI, lebih dari sepertiga dewasa muda di AS menggunakan ChatGPT. Dengan sekitar seperempat pesan chatbot mereka merujuk pada pembelajaran, bimbingan belajar, dan tugas sekolah.
Jayna Devani, pimpinan divisi pendidikan internasional OpenAI, mengatakan jika perusahaan tidak ingin ChatGPT disalahgunakan oleh mahasiswa. Pihaknya ingin agar ChatGPT menjadi alat untuk membuat pelajaran lebih konstruktif.
"Bagaimana kita melangkah maju dalam menunjukkan bahwa ada cara yang bertanggung jawab untuk terlibat dengan ChatGPT untuk benar-benar mendukung proses pembelajaran? Kami yakin alat-alat ini tidak boleh disalahgunakan, dan ini adalah salah satu langkah menuju ke arah itu," ujarnya dalam The Guardian Rabu (30/7/2025).
Devani mengakui untuk mengatasi kecurangan akademik membutuhkan diskusi menyeluruh tentang perubahan penilaian dan penyusunan pedoman yang sangat jelas tentang apa yang dimaksud dengan penggunaan AI yang bertanggung jawab.
OpenAI mengatakan Study Mode sangat berguna untuk membantu pekerjaan rumah, persiapan ujian, dan mempelajari topik-topik baru.Devani mengatakan mode baru ini dirancang untuk mendorong pengguna terlibat dengan topik dan soal, alih-alih langsung memberikan jawaban.
"Mode ini membimbing saya menuju sebuah jawaban, alih-alih langsung memberikannya kepada saya," ujarnya.
Mode ini juga dapat berinteraksi dengan gambar, yang berarti dapat membantu siswa mengerjakan soal ujian sebelumnya jika diunggah ke chatbot. OpenAI menyatakan pihaknya bekerja sama dengan guru, ilmuwan, dan pakar pendidikan untuk mengembangkan alat tersebut.
Siswa Dapat Mengabaikan Study Mode
Study Mode ini dirancang untuk menghindari penyajian esai atau jawaban ujian yang lengkap. OpenAI menyatakan jika mode ini tidak hanya menawarkan solusi tanpa membantu mahasiswa memahaminya.
Kendati demikian, mahasiswa dapat mengambil jalan pintas jika mereka mengabaikan opsi Study Mode. Bagaimana menurutmu, detikers?
(nir/nwk)