Kisah Anak Penjual Kantin Tembus UGM, Dapat Beasiswa Kuliah Gratis

ADVERTISEMENT

Kisah Anak Penjual Kantin Tembus UGM, Dapat Beasiswa Kuliah Gratis

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 19 Jun 2025 17:30 WIB
Varen dan Ibu
Varen dan Ibu. Foto: UGM
Jakarta -

Orang tua terkadang dapat menjadi motivasi seseorang dalam bertumbuh. Seperti yang terjadi pada Varen Syifa Maudina yang berani menembus keterbatasan ekonomi demi sang ibu.

Perempuan dengan sapaan akrab Varen dibesarkan oleh seorang single parent. Sejak bayi, Varen tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah.

Namun kini, ia merasa senang karena dapat menebus perjuangan ibunya dengan lolos kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Varen diterima lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang Ibu Jadi Tulang Punggung Keluarga

Inspirasi besar Varen menurutnya datang dari sang ibu. Bagaimana tidak, ibunya, Siti Darojah rela banting tulang untuk menghidupi dirinya.

Sejak usaha mereka hancur karena gempa tahun 2007, Siti berjualan di kantin SD yang terletak di Bantul untuk membiayai sekolah Varen dan kakak-kakaknya. Sosok Siti di mata Varen sangat tangguh, karena ia harus bekerja keras seperti itu karena ditinggal sang suami.

ADVERTISEMENT

"Saya memprioritaskan anak-anak, apapun saya lakukan dan saya fokuskan untuk kehidupan anak," ujar Siti dilansir dari laman UGM, Kamis (19/6/2025).

Terbiasa Bantu Ibu Jualan di Sekolah

Dengan kondisi keluarga seperti ini, Varen sudah terbiasa membantu ibunya berjualan sejak masih kecil. Ia harus bangun pagi untuk membantu menjajakan makanan di kantin.

Saat ditanya apakah Varen malu jika dilihat temannya, ia malah mengaku bangga. Bahkan ia juga ikut menitipkan barang dagangan ibunya di kantin sekolahnya.

"Sejak SD sampai SMA sekolah Varen memang jauh dari rumah, itu saya lakukan supaya dia nggak dapat tekanan sosial kalau bersekolah di sekitar lingkungan rumah dan ditanya tentang ayahnya," tutur Siti.

Dikenal Pendiam tetapi Pandai

Menurut Siti, anaknya memang pendiam tetapi rajin. Selama sekolah, Varen selalu meraih peringkat tertinggi di kelas.

Ia juga punya keahlian dalam menggambar. Sehingga guru-gurunya sangat mengenal Varen.

"Anaknya memang pendiam, tapi dia tanggap sama lingkungan sekitar, baik sama keluarga atau ke teman-temannya," kata Siti.

Kini, anak pendiamnya tersebut berhasil tembus perguruan tinggi favorit di jurusan Teknologi Pangan. Ditambah pihak UGM membebaskan UKT Varen menjadi Rp 0.

Varen mengatakan ia akan kuliah dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang diajarkan ibunya seperti kejujuran.

"Saya akan buktikan pada Ayah saya bahwa anak yang ditinggalkannya bisa melakukan suatu yang besar, saya dan kakak perempuan saya bisa berkuliah," katanya.

Setelah lulus, ia berharap bisa bekerja di lembaga pemerintahan atau BUMN untuk mengangkat derajat keluarganya. Selain itu, ia bermimpi dapat S2 juga.

"Untuk semua yang tengah berjuang, dinikmati aja karena suatu hari nanti kita mesti mendapatkan hasil dari apa yang telah kita perjuangkan dengan bangga," pungkas Varen.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads