Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia akan bertanding melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, pada Kamis (5/6/2025) pukul 20.45 WIB. Pertandingan ini turut menjadi sorotan termasuk oleh Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Stella Christie.
Prof Stella membagikan perhitungan statistik peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia (Pildun) 2026 melalui akun instagram resminya, Senin (2/6/2025). Perhitungan ini didasarkan pada statistik yang menghasilkan probabilitas (dalam persen).
Ia menjelaskan, pada babak 3 Kualifikasi Pildun 2026, total ada 6 game. Kini, Timnas Indonesia menyisakan dua pertandingan yakni melawan China pada 5 Juni dan Jepang pada 10 Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa lolos, Indonesia memiliki dua jalur, yakni secara langsung dengan menempati dua teratas dan melalui babak 4.
"Hanya ada dua jalur, kita bisa lolos ke Pildun. Jalur pertama adalah jalur langsung, (untuk) mereka yang dari babak ke-3 menempati posisi satu dan dua," kata Prof Stella, seperti dilihat di akun @prof.stellachristie, Rabu (4/6/2025).
Lantas bagaimana peluang Timnas Indonesia menurut hitungan Prof Stella?
Peluang Timnas Lolos ke Piala Dunia 2026
![]() |
Saat ini, Indonesia berada di posisi ke-4 klasemen sementara dengan poin 9. Di atasnya ada Arab Saudi (3) dengan poin 10, Australia (2) dengan poin 13, dan Jepang (1) dengan poin 20.
Untuk lolos langsung dengan menempati peringkat dua besar, kemungkinan Timnas Indonesia sangat kecil.
"Saat ini kita, bukan (di posisi itu), tetapi ada kemungkinan itu, kita bisa lolos jalur langsung. Persentase atau probabilitas kita adalah 1,3%," jelas Prof Stella.
Meski begitu, peluang kita lolos ke Piala Dunia 2026 lewat babak 4 kualifikasi, probabilitasnya lebih besar. Persentasenya mencapai 80 persen.
Namun, persentase tersebut masih harus dihitung dengan potensi menang-kalah (50 persen). Jadi, peluang untuk lolos melalui babak selanjutnya, tersisa 40,4 persen.
"Nah, kemungkinan kita untuk bisa ke jalur ini (babak 4) adalah 80,8%. Tapi setelah (probabilitas) itu kan kita harus (tetap) main, jadi ada 50% untuk kita bisa menang. Jadi totalnya keseluruhan probabilitas kita adalah 40,4%," papar lulusan Harvard University itu.
Jika dijumlahkan dengan peluang pertama, maka menjadi 41,7 persen (1,3 persen ditambah 40,4 persen).
Pertandingan Lawan China Sangat Menentukan
Lawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025) akan sangat memengaruhi peluang Timnas lolos ke Piala Dunia 2026. Kekalahan harus dihindari agar peluang tidak semakin tipis.
Menurut hitungan Prof Stella, jika Timnas menang lawan China, peluang untuk lolos (lewat babak 4) meningkat menjadi 50,6 persen.
Kalau kita menang, peluang kita lolos ke Pildun (meningkat menjadi) 50,6%. Kalau kita seri (menjadi) 41,8%, tapi kalau kita kalah peluang turun drastis hanya 10,4%.
"Amit-amit jangan sampai kalah," ucapnya.
Di sisi lain, pertandingan lain juga menentukan probabilitas peluang Timnas Indonesia. Terutama pada pertandingan Bahrain versus Arab Saudi.
Secara perhitungan, bahkan pertandingan tersebut lebih bisa memengaruhi peluang Timnas, dibanding pertandingan Timnas mendatang lawan Jepang.
"Kalau Bahrain menang, peluang Indonesia lolos itu hanya 33,7%. Jadi menurun dari peluang kita sekarang 41,7% (secara persentase)," kata profesor di Tsinghua University China tersebut.
"Kalau seri, peluang kita 40,9%. Kalau Saudi menang, peluang kita lolos ke Pildun adalah 44,5%. Jadi Semuanya harus nonton Bahrain (vs) Saudi dan kali ini demi Timnas kita, kita harus doain supaya Saudi menang," tambahnya.
|
Dikritik Warganet
Perhitungan Prof Stella menuai komentar warganet karena olahraga dinilai soal lapangan bukan sains. Padahal, sejak awal Prof Stella ingin mengenalkan bahwa sains (statistika) juga bisa diterapkan dalam olahraga, terutama sepak bola.
"(Ada yang komentar) 'Mba santai aja ini kan olahraga bukan sains'.Tapi buat saya, mengetahui data kuantitatif, bahkan untuk olahraga, membuat nonton jadi lebih seru atau bermain jadi lebih seru," jelasnya.
Ia juga memberi contoh bahwa data statistik telah digunakan di lingkup profesional untuk menghitung peluang para atlet.
"Dan bukan saya saja, tim dan atlet terbaik dunia pasti menggunakan statistik untuk meningkatkan peluang mereka menang. Silakan mencoba permodelan di rumah," lanjutnya.
Di akhir, Prof Stella mengajak untuk terus bersenang-senang dan membumikan sains.
"Selamat bersenang-senang dan terus-teruslah kita membumikan sains, men-sains-kan bumi. Timnas jaya jaya jaya!" tutupnya.
(faz/nah)