.webp)
Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas China di kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (5/6) lusa. Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie pun menghitung peluang Timnas lolos Piala Dunia 2026 pakai ilmu statistik. Ini hasilnya.
Dilansir detikSepakbola, Selasa (3/6/2025) melalui unggahan di medsos pribadinya, Wamen Stella menghitung peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Sebagai informasi, Skuad Garuda kini masih jalani ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Grup C.
Saat ini Timnas Indonesia berada di peringkat keempat dengan 9 poin dari 8 laga. Indonesia berada di bawah Arab Saudi (10 poin), Australia (13 poin), dan Jepang (20 poin). Indonesia di atasnya Bahrain dan China sama-sama 6 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia masih menyisakan dua laga terakhir di bulan Juni, hadapi China (5 Juni) dan Jepang (10 Juni). Jika finis sebagai juara dan runner up grup, langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Tetapi, jika finis di peringkat ketiga dan keempat, lanjut ke ronde keempat. Dan jika finis di posisi kelima dan keenam maka akan gugur.
"Kita bisa lolos ke jalur langsung dengan probabilitas 1,3 persen. Lewat babak empat dan lima adalah 80,8 persen," buka Wamen Stella.
"Setelah itu ada 50 persen kita bisa menang di babak keempat dan kelima, total keseluruhan probabilitas kita adalah 40,4 persen. Total keseluruhan peluang kita ke Pildun itu adalah 41,7 persen, berarti lumayan," imbuhnya.
Wamen Stella juga menghitung probabilitas Timnas Indonesia di dua laga ke depan. Kalau menang lawan China, peluang Garuda lolos ke Piala Dunia jadi 50,1 persen, kalau kalah bisa mengecil jadi 10,4 persen.
"Amit-amit jangan sampai kalah," kata Stella untuk laga Indonesia vs China nanti.
Nasib Marselino dkk juga bisa bergantung atas laga Bahrain vs Arab di 5 Juni nanti, Wamen Stella berharap Arab menang! Sebab, peluang Indonesia bisa lebih baik lagi
"Ada juga yang bilang ke saya, 'mbak santai saja ini olahraga bukan sains'. Monggo saja, menurut saya, mengetahui data kuantitatif untuk olahraga itu lebih seru. Tim dan atlet juga melihat statistik untuk meningkatkan peluang menang. Teruslah kita membumikan sains dan mensainskan bumi, timnas jaya jaya jaya," tutupnya.
(apl/afn)
