Tim Supermileage Vehicle (SMV) Universitas Indonesia (UI) kembali kibarkan bendera Sang Saka Merah Putih di langit dunia. Melalui tim Nakoela dan Arjuna, keduanya meraih kemenangan dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia-Pacific and Middle East 2025.
Tim Nakoela berhasil meraih Juara 1 untuk kategori Prototype Hydrogen Vehicle atau mobil dengan bahan bakar hidrogen. Sedangkan Tim Arjuna meraih Juara 4 untuk kategori Urban Battery Electric.
Mobil Dibuat dalam Waktu 1,5 Tahun
Kemenangan ini diraih oleh 20 orang yang terdiri dari 11 orang di Tim Nakoela dan 9 lainnya di Tim Arjuna. Tim Nakoela beranggotakan Haidar Satrio W (Team Manager), Haydar Mahdi KF, Orlean Timothy, Rafi Evansyah S, Timothy Jonathan, M Rafa Rizkia, Daffa W, Taqiyya Najla S, Raisya Putri R, Naysilla Salsabillah, dengan FX Godwin sebagai pembalapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Tim Arjuna dipunggawai oleh sembilan orang terbaik yakni Rafael Sinema H (Team Manager), Jericho Christian P, Rainer Rakha E, Ahmad Fatih F, Kaisar Syaddad D, Fathia Ainina J, Ahmad Fariz K, Keyla Arista, dan Bimo Putra D sebagai pembalapnya.
General SMV UI Abdullah Imam menyebut ada berbagai tantangan yang dihadapi kedua tim, terutama Tim Nakoela. Pada 2025 merupakan kompetisi tahun pertama bagi Nakoela Hydrogen Series.
Mobil yang dibawakan pada ajang tersebut dibangun dalam waktu 1-1,5 tahun. Hal ini menjadi tantangan teknikal yang mereka hadapi.
"Technical-nya, tahun 2025 ini adalah tahun pertama bagi Nakoela Hydrogen Series. Sangat menantang karena untuk pertama kalinya kita harus men-develop mobil yang sudah sekitar 1-1,5 tahun kita buat," kata Imam dikutip dari laman Fakultas Teknik UI, Selasa (25/2/2025).
Kendala terbesar lain yang dihadapi kedua tim bersifat non-teknikal. Yakni berkaitan dengan biaya pengiriman mobil ke tempat kompetisi di Lusail International Circuit, Qatar.
"Kalau untuk non-technical, yang terbesar adalah shipping, karena biayanya besar dan kita bingung saat itu mau menggunakan moda pengiriman apa," imbuhnya.
Kendati demikian kedua tantangan ini berhasil dihadapi dengan hasil yang manis. Menurut Iman kemenangan ini tidak hanya mengasah keterampilan tetapi juga mendorong dalam menghasilkan inovasi teknologi yang berkelanjutan.
"Tim ditantang untuk menghasilkan mobil yang efisien dalam penggunaan energi, namun tetap mampu bersaing dalam ajang balap," bebernya.
Untuk itu, di masa depan Imam berharap SMV UI bisa terus mengembangkan mobil dengan bahan bakar hydrogen. Agar efisiensi maksimal bahan bakar bisa teratasi dan bermanfaat bagi masyarakat umum.
Diapresiasi Kampus
Kemenangan ini mendapat apresiasi dari Rektor UI Heri Hermansyah. Menurutnya ini pembuktian bahwa mahasiswa UI tidak hanya unggul di bidang akademis tetapi juga non-akademis.
Heri menambahkan prestasi ini bukanlah yang pertama. Di ajang yang sama, Tim Nakoela dan Arjuna juga pernah mengukir prestasi di peringkat atas.
"UI bangga dengan raihan di tingkat internasional ini, semoga kemenangan SMV UI dapat menghidupkan semangat mahasiswa lain untuk turut melahirkan inovasi yang impactful bagi negeri," ujar Prof Heri.
Selaras dengan Prof Heri, Dekan FTUI (Fakultas Teknik UI), Kemas Ridwan Kurniawan juga memberikan apresiasi. Inovasi yang dirancang mahasiswa FTUI dinilainya sebagai solusi mobilitas berbasis energi bersih dan inovatif dan efisien.
Teknologi hidrogen pada kendaraan Prototype dan sistem Battery-Electric pada Urban Concept berpotensi memberikan dampak signifikan bagi industri transportasi masa depan. Sehingga akan sangat bermanfaat dalam percepatan transisi energi.
"Jika diadopsi oleh industri, inovasi ini dapat menjadi langkah penting dalam percepatan transisi menuju kendaraan rendah emisi yang lebih berkelanjutan," tandasnya.
(det/pal)