Mantap! Survei Temukan Minat Baca Warga Jakarta 2024 Masuk Kategori Tinggi

ADVERTISEMENT

Mantap! Survei Temukan Minat Baca Warga Jakarta 2024 Masuk Kategori Tinggi

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 06 Des 2024 20:30 WIB
Library Date di Perpustakaan Jakarta
Perpustakaan Cikini Jakarta. (Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel)
Jakarta -

Minat baca warga Jakarta pada tahun 2024 berhasil mencapai kategori tinggi dengan skor 72,93. Temuan itu tercatat dalam Capaian Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan akademisi dari Universitas Indonesia dan konsultan dari DGI Levner.

Sebagai informasi, TGM merupakan survei yang dilakukan setiap tahunnya untuk mengetahui kondisi riil tingkat kegemaran membaca dan pergeseran perilaku informasi masyarakat DKI Jakarta.

Tingkat kegemaran membaca ini sekaligus dikaitkan dengan maraknya bahan bacaan elektronik, penggunaan smartphone, dan teknologi lain untuk mengakses informasi. Tahun lalu, TGM kota Jakarta berada pada skor 72,68.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir 100 Persen Masyarakat Jakarta Bisa Membaca dan Menulis

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan jika penduduk DKI Jakarta berusia 15 tahun ke atas yang mampu membaca dan menulis baru mencapai 99,42 persen pada tahun 2023. Meski hampir sempurna, artinya masih ada sekitar 0,58% penduduk yang belum mampu membaca dan menulis. Terutama di beberapa wilayah, seperti Kepulauan Seribu dan Jakarta Barat.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan, pencapaian ini mencerminkan budaya membaca yang mulai tumbuh dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memastikan pemerataan literasi ini tercapai agar semua warga memiliki akses setara untuk mencerdaskan diri," ujar Elva dalam laman DPRD DKI Jakarta dikutip Jumat (6/12/2024).

Dorong Perluasan Perpustakaan Keliling

Menurut Elva, Dispusip perlu memperluas program perpustakaan keliling terutama bagi anak-anak. Dengan perpustakaan keliling, diharapkan ada bahan bacaan langsung di tengah masyarakat, khususnya di daerah yang sulit dijangkau atau memiliki keterbatasan akses perpustakaan.

Selain itu, ia menyarankan agar program ini diperkaya dengan aktivitas seperti mendongeng atau kegiatan literasi kreatif lainnya. "Banyak dari mereka yang masih menyukai perpustakaan keliling dan menjadikannya momen yang ditunggu-tunggu," kata Elva.

Elva menilai, perpustakaan keliling juga bisa menjadi solusi menarik untuk menjangkau generasi muda. Caranya dengan menyediakan koleksi bahan bacaan yang relevan dengan minat mereka, serta menciptakan pengalaman membaca yang interaktif.

Untuk menyesuaikan dengan teknologi, perpustakaan keliling juga bisa membawa bahan bacaan digital seperti buku elektronik (e-book) yang dapat diakses melalui gadget mereka.

"Generasi muda saat ini memang lebih akrab dengan gadget, bahkan banyak yang lebih memilih menonton daripada membaca," kata dia.

Ia berharap, inovasi yang dilakukan Dispusip dapat menarik minat baca masyarakat Jakarta, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.

"Kampanye literasi yang melibatkan perpustakaan keliling ini juga dapat didukung dengan media sosial untuk menarik perhatian lebih banyak orang," kata Elva.




(nir/nir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads