Utomo Chargeplus-BINUS Promosikan Mobilitas Ramah Lingkungan di Kampus

Universitas diyakini berperan besar dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini turut mendorong Utomo Chargeplus, perusahaan penyedia layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan jaringan terbesar di Asia Tenggara, untuk bekerja sama Universitas Bina Nusantara (BINUS).

Utomo Chargeplus bekerja sama dengan BINUS mempromosikan salah satu pilar SDGs, yakni mobilitas bersih dan ramah lingkungan, di kalangan kampus. Kerja sama tersebut terlihat dari instalasi SPKLU Utomo Chargeplus yang terpasang di Kampus BINUS.

Adapun instalasi SPKLU Utomo Chargeplus di BINUS ini diresmikan langsung oleh Managing Director Utomo Chargeplus Anthony Utomo dan Rektor Universitas BINA NUSANTARA Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA pada Senin (5/8).

Inisiatif pemasangan infrastruktur kendaraan listrik di lingkungan kampus merupakan upaya memasifkan SPKLU, sehingga diharapkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, beralih ke kendaraan listrik pun semakin tumbuh. Utomo Chargeplus memasang teknologi pengisian menengah (medium charging) dengan daya keluaran mulai 7 Kw hingga 22 kW. Kolaborasi Utomo Chargeplus dan BINUS menawarkan seamless experience bagi BINUS dalam menikmati teknologi SPKLU di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Selain di Kampus BINUS, teknologi SPKLU serupa juga dipasang di gedung perkantoran Thamrin Nine Tower Jakarta hingga gedung perbelanjaan AEON Mall Deltamas. Masih ada banyak lokasi lainnya di seluruh Indonesia yang juga dipasang teknologi SPKLU serupa.

"Sektor transportasi menyumbang sekitar 27% emisi nasional di mana sekitar 90%-nya dihasilkan oleh subsektor transportasi darat. Karenanya, aksi beralih ke kendaraan listrik menjadi sangat penting," kata Managing Director Utomo Chargeplus Anthony Utomo dalam keterangan tertulis.

"Utomo Chargeplus sangat mengapresiasi inisiaitif Kampus BINUS memasang SPKLU sebagai fasilitas pengisi daya kendaraan listrik bagi Binusian," imbuhnya.

Ia menjelaskan besarnya kontribusi emisi dari sektor transportasi bisa dipahami dari melonjaknya kendaraan bermotor selama dekade terakhir. Kondisi ini pun mendorong Indonesia untuk merevisi target pengurangan emisinya yang digariskan dalam Enhanced NDC, yaitu dari 29% menjadi 31,89% tanpa dukungan internasional dan 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Foto: Dok. Utomo Chargeplus

"Peta Jalan Net-Zero Emission (NZE) Indonesia untuk Sektor Energi 2060 mengamanatkan bahwa tingkat emisi sektor transportasi pada tahun 2060 tidak boleh melebihi 52 juta ton CO2," jelas Ketua KADIN Net Zero Hub Dharsono Hartono.

Sementara itu, Rektor BINUS University Dr. Nelly S. Kom., M.M., mengungkapkan adanya fasilitas SPKLU Utomo Chargeplus ini berperan besar dalam menarik minat Binusian beralih ke kendaraan listrik, serta bersama-sama melakukan aksi dekarbonisasi di sektor transportasi.

"Kami di BINUS University sangat menyambut baik kerja sama dengan Utomo Chargeplus dalam upaya mempromosikan mobilitas ramah lingkungan di kalangan kampus. Sebagai institusi yang berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan, kami melihat inisiatif ini sebagai langkah penting dalam mendukung transisi penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia," papar Nelly.

"Teknologi pengisian daya kendaraan listrik yang ditawarkan oleh Utomo Chargeplus tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi komunitas Binusian, tetapi juga mendukung tujuan nasional dalam mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060. Kami senang dapat berkolaborasi dengan Utomo Chargeplus dan berharap kerjasama ini dapat menjadi contoh nyata dalam memajukan teknologi hijau di Indonesia," sambungnya.

Pengoperasian SPKLU Utomo Chargeplus di Kampus BINUS tentu merupakan bentuk dukungan akselerasi ekosistem infrastruktur kendaraan listrik mewujudkan transisi energi di Indonesia.