Kisah Nana, Jalani Wisuda Pascasarjana Saat Sibuk Jadi Petugas Haji di Makkah

ADVERTISEMENT

Kisah Nana, Jalani Wisuda Pascasarjana Saat Sibuk Jadi Petugas Haji di Makkah

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 19 Jun 2024 17:00 WIB
Petugas haji ini wisuda saat bertugas di Makkah
Petugas haji ini wisuda saat bertugas di Makkah. Foto: Kemenag
Jakarta -

Menjalani wisuda di tengah kesibukan menjadi petugas haji adalah hal yang jarang terjadi. Namun, momen tersebut ternyata datang kepada seorang alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) satu ini.

Ia adalah Hafidlotul Muawanah atau akrab disapa Nana, petugas kesehatan haji di Makkah, Arab Saudi yang baru saja melakukan wisuda pada Kamis (6/6/2024) lalu. Sosok dokter ini akhirnya bisa merasakan momen baiknya di tempat yang baik pula.

Di sela-sela menjalankan tugas, Nana mengikuti wisuda secara online di hotel tempatnya menginap. Tak lupa, ia kenakan toga sebagai simbol wisudawan pada hari itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu tak terbayangkan ya bisa wisuda di Makkah meskipun secara daring. Dan kali ini tidak didampingi orangtua, namun teman-teman petugas haji selalu memberikan support," ujar Nana, dikutip dari laman Kemenag (19/6/2024).

ADVERTISEMENT

Nana adalah lulusan program studi Magister Administrasi Rumah Sakit UMY dan petugas haji asal Kabupaten Rembang. Ia juga merupakan Kepala Puskesmas Sarang 2 Kabupaten Rembang.

Untuk bisa melakukan wisuda saat menjadi petugas haji, Nana sebelumnya meminta izin kepada pihak kampus. Ia pun memohon keringanan untuk tidak ikut yudisium lantaran kesibukannya sebagai petugas haji.

Pengalaman Pertama Jadi Petugas Haji

Di tanah suci, Nana fokus bertugas sebagai dokter. Pengalaman tersebut adalah kali pertama baginya.

Nana bersama tenaga kesehatan lainnya harus berjaga selama 24 jam untuk memastikan kondisi para jamaah baik-baik saja. Meski demikian, Nana mengaku bahagia karena bisa memberi pelayanan terhadap tamu-tamu Allah.

"Ya, yang namanya petugas harus siap sedia melayani jamaah terutama di bagian kesehatan. Yang penting kita harus selalu bahagia agar para jamaah haji pun bahagia, sehat dan bugar," katanya.

Tantangan Kuliah Sembari Bekerja

Bekerja sebagai dokter terutama kepala di puskesmas menurut Nana adalah tanggung jawab yang besar. Ia bersyukur karena di samping itu masih bisa tetap menjalani perkuliahan.

"Selain saya sebagai dokter fungsional di puskesmas, saya juga sebagai kepala puskesmas yang harus paham tentang manajemen. Meskipun yang saya pilih itu manajemen rumah sakit, sedikit banyak bisa diterapkan di puskesmas," ungkapnya.

Strategi yang Nana lakukan untuk menyeimbangkan bekerja dan belajar adalah manajemen waktu. Dengan menerapkan prinsip tersebut, Nana akhirnya bisa lulus.

Selain itu, Nana merasakan banyak ilmu bermanfaat yang ia peroleh sehingga membuatnya semakin bersemangat kuliah. Contohnya lewat kuliah lapangan.

"Seperti saat FST (Field Site Teaching) atau semacam kuliah lapangan kita berkunjung ke rumah sakit untuk mengetahui sistem-sistem yang ada di situ," jelasnya.

Menurut Nana, program tersebut telah memberinya banyak ide untuk diterapkan di puskesmas. Nana juga sempat mengikuti program residensi rumah sakit di Malaysia.

Program residensi rumah sakit adalah bagian dari pembelajaran mahasiswa pascasarjana kedokteran di UMY. Mahasiswa bisa melakukan residensi di rumah sakit Malaysia, Jepang dan Taiwan.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads