Dokter Tirta Lulus S2 dari ITB dalam 1,5 Tahun dan Cum Laude, Begini Tipsnya

ADVERTISEMENT

Dokter Tirta Lulus S2 dari ITB dalam 1,5 Tahun dan Cum Laude, Begini Tipsnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 02 Mei 2024 17:30 WIB
dr Tirta lulus cum laude dari ITB
dr Tirta lulus cum laude dari ITB. Foto: ITB
Jakarta -

Salah satu influencer tanah air yang juga merupakan dokter yakni dr. Tirta Mandira Hudhi baru saja menjalani wisuda S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Sabtu (27/4/2024) lalu.

Diketahui, dr Tirta mengambil program Magister Administrasi Bisnis, di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Ia dinyatakan lulus dengan predikat cum laude.

Selain itu, ia mampu menyelesaikan pendidikan selama 1,5 tahun saja. Kini, sang dokter tersebut mempunyai gelar baru yakni Master of Business Administration (MBA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebisa mungkin apa yang disampaikan dosen, berapa pun IPK-nya, sesuai dengan syarat ya, yang penting itu bermanfaat bagi realitanya. Jangan sampai kita S2 itu hanya mejeng gelar doang, tapi ilmunya tidak bermanfaat," ujarnya sebagaimana dilansir dari laman ITB, Kamis (2/5/2024).

ADVERTISEMENT

Ia mengaku memilih SBM ITB lantaran bidang tersebut sangat berkaitan dengan kegiatannya saat ini. dr Tirta dikenal sebagai dokter dan pengusaha setelah dirinya sering muncul di media sosial.

"Program MBA SBM ITB di Jakarta dan jurusannya relate dengan kegiatan, bisnis, dan kerjaan yang saya lakukan selama ini," katanya.

Ia lulus setelah berhasil menyelesaikan tesisnya yang berjudul "The Effect of Micro and Macro Brand Ambassador Related to Soft and Hard Selling Language on Purchase Decision of Piero Shoes in Jakarta, Indonesia".

Tips Lulus Cepat di Tengah Sibuk Bekerja

Sebagai influencer, pengusaha dan mahasiswa, dr Tirta tentu tidak mudah baginya membagi waktu. Namun, akhirnya ia dapat menghadapi semua itu dengan lulus tepat waktu.

Menurutnya, tips dalam membagi waktu kuliah S2 dan kegiatan lainnya adalah fokus mengerjakan tesis. Ia mengaku telah menyiapkan topik untuk tesis mulai dari semester

"Pertama, mengikuti alur saja. Poin kuncinya kalau di S2 selain merhatiin kuliah kan di tesisnya ya, final project, dan itu harus publish (jurnal)," kata dr Tirta.

"Kalau bisa, ketika kita di semester satu atau saat kita masuk S2, kita sudah tahu ketertarikan atau final project-nya di bidang apa. Kebetulan saya suka di bidang digital marketing analysis dan ingin melihat relasi antara sepatu sama influencer, apakah berpengaruh atau tidak," sambungnya.

Selain berbagi tips, dr Tirta juga mengaku punya beberapa pengalaman menarik selama kuliah. Ia punya kesan terhadap dosen pembimbingnya yakni Nila Armelia.

"Saya paling berkesan dengan Bu Nila. Bu Nila adalah dosen pembimbing saya sekaligus guru saya di semester satu. Beliau itu membuat saya revisi total sampai belasan kali. Tapi revisi itu tercermin baik di hasil ujiannya, saya bisa bagus." tutur dr Tirta.

Menurutnya, sang dosen telah memberikan nasehat yang bermanfaat bukan untuk tesisnya saja, tetapi juga bisnisnya. Nila kerap mengingatkan dr Tirta dalam hal marketing analysis ia perlukan sebagai pengusaha.

"Apa yang disampaikan oleh Bu Nila itu bukan hanya di bidang pendidikan saja, tetapi juga sangat bermanfaat bagi bisnis saya. Saya sering konsul juga masalah ke beliau, itung-itung konsul gratis," katanya.

Ke depannya, dr Tirta berniat melanjutkan pendidikan S3. Ia ingin mendalami ilmu yang telah didapatkannya selama ini.

"Habis ini masih ngambil S3, rencananya di ITB lagi. Disertasinya di health dikaitkan dengan digital marketing sama AI," katanya.




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads