Lelaki yang akrab disapa Septian tersebut tahun ini terpilih sebagai perwakilan Indonesia dalam ajang World Skills Competition Lyon 2024 di Prancis pada 10-15 September 2024 mendatang.
Septian menceritakan bahwa perjuangannya untuk menempuh pendidikan tak mudah. Saat SMK, ia harus menempuh jarak 32 km untuk bisa bersekolah di kota.
"Aku ingin sekali bersekolah di luar kecamatan yang notabene di kota waktu itu. Namanya anak kampung, akhirnya aku bersekolah di SMKN 1 Jenangan Ponorogo. Waktu itu aku mengambil jurusan Teknik Otomasi Industri dengan durasi belajarnya 4 tahun. Meski jarak rumahku ke sekolah itu adalah 32 km jadi selama 4 tahun itulah aku menempuh jarak 64 km pulang pergi setiap harinya," kenang Septian, dilansir dari laman Puspresnas Kemdikbud, Sabtu (15/6/2024).
Pernah Jualan Angkringan Saat Pandemi
Sebelum mengenal ajang-ajang lomba mekatronika, Septian sempat membuka usaha angkringan di tepi jalan raya. Kemudian, Septian mendapatkan kabar bahwa ada seleksi lomba di sekolahnya.
"Saat pandemi Covid-19 sehabis ujian nasional di kampung saya, saya inisiatif buka usaha yaitu angkringan di tepi jalan raya. Kemudian, saya mendapat kabar ada seleksi LKS SMK di SMK Negeri 1 Jenangan pada bidang Mechatronics dan Industrial Control" tuturnya.
Septian sempat sayang meninggalkan usahanya untuk fokus ikut seleksi. Namun, sang ayah mengingatkan bahwa dirinya harus fokus pada kepentingan di sekolah.
"Saat itu saya masih ragu tetapi akhirnya saya mendapat wejangan dari bapak saya 'tugasmu itu sekolah bukan dagang, sudah tinggalin dulu angkringannya' kata Bapak saya waktu itu," terangnya.
Lalu, ia berani mencoba daftar lomba LKS SMK tersebut. Akhirnya ia lolos seleksi tingkat sekolah dan mengikuti latihan selama hampir 6 bulan.
Berkat kegigihan dan kesabarannya, Septian berhasil memboyong medali perunggu. Setelah dapat prestasi tersebut pun, Septian memanfaatkan untuk daftar perguruan tinggi vokasi negeri.
Septian lolos di jurusan D4 Mekatronika di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Sejak menjadi mahasiswa, Septian semakin mengembangkan bakatnya di bidang mekatronika.
Pernah Juara di Ajang ASEAN
Sebelum akhirnya berhasil mewakili Indonesia di WorldSkills Competition Lyon 2024, Septian pernah ikut Seleksi Daerah (Selekda) ASEAN Skills Competition (ASC). Kemudian, dia juara 1 dan berhak mewakili daerah.
Di tahap nasional, Septian pun kembali menjadi juara 1. Akhirnya ia menjadi perwakilan Indonesia di ajang Seleksi Daerah (Selekda) ASEAN Skills Competition (ASC) tingkat internasional.
Setelah mengikuti lomba yang diselenggarakan di Singapura, Septian berhasil meraih medali perak. Menurut Septian, kesuksesannya tak lepas dari doa orang tua.
Dengan kemampuannya di bidang mekatronika, Septian berharap bisa memajukan ekonomi keluarga. Ia juga ingin menyalurkan ilmu yang dimiliki kepada adik-adiknya.
"Kampus saya PENS juga memberikan saya kesempatan untuk ikut WSC ini tentunya. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada orang tua dan teman-teman saya yang selalu mendukung saya sampai saat ini dan juga pasti atas ridho dari Tuhan yang mengantarkan saya pada titik ini," ungkap Septian.
(cyu/nwy)