Projek Rumah Inovasi Inisiasi Anak JIS, Bantu Anak Kurang Mampu Belajar Sains-Fisika

ADVERTISEMENT

Projek Rumah Inovasi Inisiasi Anak JIS, Bantu Anak Kurang Mampu Belajar Sains-Fisika

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Sabtu, 01 Jun 2024 07:00 WIB
Siswa JIS Jaythaneal Skylar Sutrisno
Siswa JIS Jaythaneal Skylar Sutrisno memperkenalkan 3 projeknya termasuk Rumah Inovasi yang bermuatan sosial tinggi Foto: Dok. JIS
Jakarta - Aksi-aksi sosial ke panti asuhan dan panti-panti disabilitas bagi siswa kelas 11 Jakarta Intercultural School (JIS) Jaythaneal Skylar Sutrisno tak hanya berarti memberikan donasi.

Kunjungan tersebut rupanya memberinya inspirasi untuk membuat sejumlah projek bermuatan sosial. Projek ini dipresentasikan dalam simposium bertaraf internasional, Jakarta Scholars Symposium (JSS) Volume II bertajuk "Innovating for Impact" beberapa waktu lalu.

Remaja ini membuat projek yang kemudian diberi nama Rumah Inovasi. Jaythaneal mengelola Rumah Inovasi untuk mengajarkan anak-anak yang kurang mampu mengenai konsep dasar fisika dan sains.

Konsep pengajarannya bukan sekadar teori. Supaya tak membosankan bagi anak-anak, ia mendesain pengajaran dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan membuat pesawat, merakit mobil atau membuat konstruksi bangunan.

"Kalau kita mengajarkan teori pasti membosankan makanya aku ajarkan mereka untuk dasar-dasar fisika dengan cara yang menyenangkan. Mereka mungkin berpikir sedang bermain tetapi sebenarnya sedang mendalami sains," ujarnya.

Selain itu, dalam JSS, ia mempresentasikan pula kacamata untuk tunanetra. Alat yang diberi nama Bat Glasses berupa sebuah kacamata yang dilengkapi sensor infra merah untuk membantu tunanetra mendeteksi objek sekitarnya.

Ia pun mengungkapkan rencana alat tersebut agar lebih canggih. Seperti dengan menambahkan sensor dan memakai material yang lebih ringan.

"Aku akan melengkapi bat glasses dengan skala sensor yang lebih luas dan akan didisain lebih ringan sehingga tidak membebani penggunanya" kata Jaythaneal.

"Aku ingin memberikan yang lebih dari sekedar berdonasi pada mereka," jawabnya perihal alasan-alasannya membuat projek-projek bermuatan sosial tersebut.

Jaythaneal juga mempresentasikan inisiatifnya membuat klub robot di sekolahnya. Projek ini digawangi bersama beberapa teman-temannya setiap hari Rabu dan saat ini sudah memiliki 15 anggota.

Kegiatannya ini didukung oleh guru dan sekolahnya hingga membawa tim robotic Jaythaneal memenangkan beberapa kompetisi.

"Harapanku, robotic club ini membuat kita semua aware pentingnya robotic atau automasi di sektor apapun karena salah satu upaya mengejar ketinggalan kita juga dengan menerapkan otomatisasi.

Menurut paparan Jaythaneal, automasi dapat meningkatkan produktivitas di berbagai sektor milik negara karena dengan otomatisasi sudah pasti akan mempercepat proses dan menekan biaya produksi.

"Salah satu contoh negara yang sukses menerapkannya adalah Jepang dan Korea Selatan dan kita harus memulainya dari sekarang" ujar Jaythaneal.

JSS adalah platform untuk siswa-siswa berbakat di Jakarta dalam menyampaikan proyek-proyek inovatif mereka yang berfokus pada solusi kreatif untuk tantangan lokal dan global.

Simposium ini merupakan bagian dari komitmen JSS untuk mendukung pengembangan keterampilan kritis dan kreatif siswa, serta mempromosikan kesadaran akan isu-isu global yang relevan.


(pal/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads