Pendidikan menjadi sektor kunci 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia. Melalui pendidikan, hubungan kedua negara dijalin dari benang-benang saling pengertian antar warganya alias relasi people to people.
Gubernur Jenderal Australia, David Hurley, mengungkapkan bahwa koneksi Indonesia dan Australia bisa berjalan bersisian karena peran hubungan antar warga kedua negara yang bisa menentukan kesuksesan tujuan kedua negara ini di masa depan.
"Alumni Australia di Indonesia itu juga membentuk masa depan Indonesia," jelas Hurley dalam acara Australian Alumni Gala Dinner: Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia - Indonesia, di Hotel Raffles, Ciputra World, Jl Prof Dr Satrio Karet Kuningan, Jakarta, Rabu (15/5/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan Australia untuk Bonus Demografi RI Tahun 2040
Hurley menambahkan Indonesia akan mengalami bonus demografi tahun 2040 dengan jumlah warga yang tembus 300-an juta, dan Australia bisa mendukung hal ini dengan kerja sama pendidikan.
"Pendidikan berdampak luar biasa terhadap kerja sama kedua negara melalui masyarakatnya. Orang Indonesia banyak yang berkuliah di Australia, mahasiswa Australia juga ada yang magang di sini melalui skema Colombo Plan," terangnya.
"Colombo Plan membentuk pola kerja sama kedua negara, belum lagi pertukaran pemuda Australia-Indonesia, termasuk pertukaran muslim kedua negara yang hangat dan menumbuhkan optimisme," imbuh Hurley.
Colombo Plan yang disebut Hurley, adalah cikal bakal beasiswa Australia Awards, diluncurkan di Indonesia tahun 1963. Hingga kini Australia Awards telah menerima 20 ribu pendaftaran per tahun.
Salah satu penerima pertama beasiswa Colombo Plan ini adalah mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono yang berkesempatan untuk belajar di University of Western Australia.
"Mengetahui betapa penting hubungan terjalin melalui studi dan pertukaran pelajar untuk mendapatkan pengalaman, sangat penting untuk memperdalam hubungan di bidang keamanan hingga kesejahteraan kedua negara," jelas Hurley kemudian.
Apresiasi Airlangga Hartarto yang Pernah Mengenyam Pendidikan di Australia
Acara Gala Dinner semalam dihadiri pula oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, dan beberapa pengusaha seperti Chairul Tanjung dan Alvin Sariaatmadja.
Airlangga, yang pernah mengenyam pendidikan di Australia, saat memberikan sambutan sempat berseloroh kepada audiens. "Ada yang Melbournian nggak di sini? (banyak audiens mengangkat tangan-red) Lulusan Monash? Melbourne Uni? Wollongong (kota di New South Wales, dekat Sydney-red) minoritas ya kalau begitu," candanya.
Airlangga sendiri tercatat meraih gelar MBA dari Universitas Monash, Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne, Australia, tahun 1997.
"Saya mengapresiasi The New Colombo Plan, ayah saya itu termasuk penerima pertama beasiswa Colombo Plan tahun 1960-an lalu," tutur Airlangga disambut tepuk tangan audiens.
"Negara kita memiliki sejarah kerja sama yang panjang untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai tetangga dekat yang memiliki komitmen untuk memajukan stabilitas regional, Indonesia dan Australia telah mendorong pertumbuhan dan ketahanan ekonomi, serta meningkatkan perdagangan dan investasi. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam isu-isu regional dan global, termasuk isu perubahan iklim, transisi energi, dan penguatan tatanan berbasis aturan pada kerangka global," ungkap Airlangga.
Australia merupakan mitra yang berkembang bagi Indonesia. Pada tahun 2023, Foreign Direct Investment Australia tumbuh sebesar 4,0%, atau setara dengan USD545,2 juta. Jumlah investasi proyek meningkat lebih dari 200%.
Indonesia telah menetapkan tujuan transformasi ekonomi nasional pada tahun 2045, di mana saat itu Indonesia akan memiliki sekitar 320 juta orang penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar USD30.000, sehingga ekonomi Indonesia pada saat itu akan mencapai sekitar USD9 triliun.
"Jadi, sebagai peringatan tonggak sejarah 75 tahun ini, saya sangat berharap hubungan yang lebih kuat antara Australia dan Indonesia akan memainkan peran penting, tidak hanya di kawasan ini, tetapi juga di tingkat global," harap Airlangga mengakhiri sambutannya.
Australian Alumni Awards
Dalam Gala Dinner semalam, Gubernur Jenderal Hurley, istrinya Linda Hurley, dan Menko Airlangga memberikan penghargaan Alumni Awards kepada para pemenang tahun 2024 ini yakni:
β’ Alumni of the Year 2024 - Meutya Hafid
β’ Penghargaan Inovasi dan Kewirausahaan - Alvin Sariaatmadja
β’ Penghargaan Mempromosikan Pemberdayaan Perempuan dan Inklusi Sosial - Fandy Dawenan
(nwk/faz)