University of Sydney adalah salah satu kampus yang cukup banyak diminati mahasiswa asal Indonesia. Kampus asal Australia ini pun masuk ke dalam 20 besar terbaik di dunia versi QS World University Rankings 2024.
Jika detikers ingin lolos masuk kampus tersebut, maka perlu memperhatikan Letter of Acceptance (LoA) terlebih dahulu. LoA adalah surat yang diberikan oleh perguruan tinggi yang isinya menyatakan bahwa seseorang telah diterima sebagai calon mahasiswa.
Dua siswa dari SMAN Unggulan Thamrin yakni Aldino Putra Riyanto dan Keira Nurmecca Nasution adalah siswa yang baru-baru ini berhasil menerima LoA dari University of Sydney.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka membagikan tips agar siswa lainnya bisa mendapat hal yang serupa. Keduanya, merupakan siswa penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) non gelar alias persiapan.
Daftar Beasiswa Indonesia Maju
Berkas beasiswa BIM, Aldino dan Keira diberikan bekal untuk mencari universitas luar negeri yang tepat dan cara agar mendapatkan LoA dari kampus tujuan.
Oleh karena itu, langkah pertama bagi detikers yang ingin mendapatkan LoA dari University of Sydney adalah mencoba BIM.
"Senang bisa mendapat beasiswa BIM karena dapat merasakan gabung dalam komunitas dari seluruh Indonesia. Banyak yang telah saya pelajari dan itu enggak cuma akademik saja," kata Keira saat ditemui di SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2024).
Perhatikan Nilai Akademik & IELTS
Aldino menambahkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa lolos di kampus luar negeri. Misalnya nilai akademik yang baik.
"Kelas 11 juga harus fokus ningkatin nilai, Jadi jangan banyak main. Minimal nilai yang kita dapat itu memuaskan," tuturnya.
Lalu, ia juga mengingatkan untuk menguasai bahasa Inggris jika ingin berkuliah di University of Sydney. Dengan BIM, Aldino mengaku diberikan fasilitas khusus untuk belajar dan mengikuti tes IELTS sejak kelas 11.
"Kelas 11 itu fondasi buat organisasi, ikut ujian/tes buat daftar ke luar negeri contohnya IELTS yang akan dipakai ke semua universitas di luar negeri," kata Aldino.
Sehingga, Keira dan Aldino menyebut manajemen waktu menjadi penting untuk bisa fokus lolos di kampus luar negeri. Keira pun memberikan bocoran untuk mengikuti organisasi yang sesuai dengan bidang studi tujuan di University of Sydney.
"Kalau mau ikut organisasi itu mendingan ikut organisasi yang di luar sekolah dan bidangnya itu selaras dengan bidang studi yang kita tuju," katanya.
Sebagai informasi tambahan, Aldino dan Keira berhasil lolos lebih dari satu kampus luar negeri berkat BIM non gelar alias persiapan.
Aldino berhasil mendapat LoA dari University of Toronto, University of British Columbia, University of Queensland, University of Sydney, dan Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST).
Sementara itu, Keira berhasil lolos di Chemical engineering University of Queensland; Chemical engineering University of Sydney, dan Chemical engineering Monash University.
Tentang University of Sydney
Melansir laman resmi kampusnya, University of Sydney adalah kampus yang masuk 20 besar dunia menurut QS World University Rankings 2024.
Pada tahun 2022, kampus ini sempat menduduki peringkat ke-1 terbaik di Australia dan ke-4 terbaik di dunia. Sementara itu, berdasarkan QS Graduate Employability Rankings 2022, University of Sydney menduduki urutan ke-4 paling berprospek kerja tinggi di dunia.
Layaknya kampus lain, University of Sydney menyediakan kelas internasional yang bisa dicoba oleh calon mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Baik menempuh pendidikan sarjana maupun pascasarjana.
Ada sebanyak lebih dari 400 prodi yang tersedia di University of Sydney. Berdasarkan survei QS World University Rankings by Subject 2023, 30 prodi di kampus ini masuk 50 terbaik di dunia.
(cyu/nwk)