Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) menyediakan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Persiapan bagi siswa SMA/sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di kampus luar maupun dalam negeri.
Beasiswa ini tergolong banyak peminatnya sehingga untuk lolos perlu strategi yang tepat. Salah satu siswa SMAN Unggulan MH Thamrin mengungkapkan tips lolos beasiswa BIM Persiapan.
Ia adalah Valentino Goksir Kaire Sidebang yang berhasil menerima Letter of Acceptance (LoA) dari empat perguruan tinggi luar negeri (PTLN). Menurutnya, ia bisa lolos ke empat PTLN tersebut lantaran dibekali lewat BIM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku awalnya tak mengetahui soal beasiswa BIM Persiapan. Kemudian, Valen diajak kawan asramanya untuk mendaftar BIM akhirnya dinyatakan lolos.
"Sebelumnya, saya tidak tahu soal BIM. Tetapi, di benak saya hanya ingin menang OSN agar saya dapat ngajuin ke Puspresnas. Saat itu saya belum tahu kalau itu nama programnya BIM," kata Valen kepada detikEdu, di SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2024).
Berkat pembekalan yang diberikan lewat BIM, Valen dapat lolos di kampus di Kings College London, University of Toronto, UoT Mississauga, dan UoT Scarborough.
Perhatikan Esai
Menurut Valen, ada tiga hal yang penting diperhatikan saat akan daftar BIM. Di antaranya adalah esai, prestasi, dan nilai. Terlebih dalam membuat esai, ia menganjurkan untuk membuatnya secara sungguh-sungguh.
"Ada nilai, esai sama prestasi juga. Sehingga, harus mulai ikut-ikut lomba dari sekarang baik lomba tingkat nasional maupun internasional," katanya.
"Selama 7 hari saya bikin esainya. Saya enggak berekspektasi bakal dapat. Cuma, tiba-tiba dapat," tambahnya.
Saat mendaftar BIM, siswa harus membuat tiga jenis esai yakni terkait personal motivation, ekstrakurikuler, dan kontribusi untuk Indonesia sepulang kuliah di luar negeri lewat BIM.
"Esainya itu ada tiga, personal motivation, soal ekstrakulikuler sama kontribusi untuk Indonesia," kata Valen.
Ikut Lomba Sebanyak-banyaknya
Adapun siswa SMAN Unggulan MH Thamrin lainnya yakni Aldino Putra Riyanto menyebut hal yang paling perlu disiapkan adalah prestasi. Ia berpendapat semakin tinggi tingkat prestasi yang didapatkan, maka peluang diterima BIM semakin lebar.
"Buat yang masih kelas 10, coba banyak lomba sebanyak mungkin. Karena seingat saya minimal prestasi yang harus dikumpulkan itu tiga," katanya.
Aldino sendiri sudah menerima LoA dari lima PTLN yakni University of Toronto, University of British Columbia, University of Queensland, University of Sydney, dan Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST).
Ia mengingatkan juga untuk sungguh-sungguh dalam membuat esai. Jika perlu, persiapkan dari jauh-jauh hari sebelum daftar.
"Untuk esai, jangan sampai ngumpulin esai tuh H-6 jam. Kalau bisa esai itu diselesaikan dua hari sebelum deadline ditentukan. Biasanya esai yang dibuat dari jauh-jauh hari itu isinya lebih bagus," katanya.
"Kemudian, jika nanti sudah diterima BIM Persiapan, jangan sampai undur diri dan nyerah karena mungkin enggak kuat. Jadi perlu niat yang kuat," tutup Aldino.
Perlu diketahui detikers, BIM terbagi menjadi dua jenis beasiswa yakni bergelar dan non bergelar. BIM non gelar disiapkan untuk calon mahasiswa yang ingin berkuliah di luar negeri atau BIM persiapan.
Sedangkan BIM bergelar diperuntukkan untuk membiayai program pendidikan mahasiswa baik di kampus dalam maupun luar negeri.
(cyu/nwy)