Cerita Amiera dan Naura, Dua Mahasiswa Termuda ITS Jalur SNBP 2024

ADVERTISEMENT

Cerita Amiera dan Naura, Dua Mahasiswa Termuda ITS Jalur SNBP 2024

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 16 Apr 2024 09:30 WIB
Naura (kiri) dan Ameira (kanan) mahasiswa termuda ITS jalur SNBP 2024.
Naura (kiri) dan Ameira (kanan) mahasiswa termuda ITS jalur SNBP 2024. Foto: dok. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jakarta -

Diterima menjadi bagian di kampus impian merupakan harapan bagi seluruh calon mahasiswa baru pada penerimaan 2024 baik SNBP, SNBT ataupun Seleksi Mandiri. Hal tersebut juga dirasakan oleh Ameira Naora Rizqy Fitri Ariefah dan Naura Riyadh Rossi Mas Alis.

Keduanya berhasil mewujudkan impian dengan gelar mahasiswa termuda di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jalur SNBP 2024. Bagaimana tidak, saat diterima Ameira diketahui berusia 16 tahun 2 bulan dan Naura berusia 16 tahun 1 bulan.

Pencapaian ini bisa terwujud karena keduanya menjalani program akselerasi ketika menempuh SMA. Bukan satu sekolah, Amiera merupakan lulusan SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya dan Naura dari SMAN 1 Gresik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Srikandi Fakultas Teknik ITS

Memandang ITS menjadi kampus impian, Amiera menjelaskan 'Kampus Perjuangan' itu memiliki program teknik yang maju sehingga dapat menunjang cita-citanya. Gadis kelahiran Sampangan ini berhasil lolos SNBP di program studi Teknik Lingkungan ITS.

Melalui program studi ini, Ameira berharap dirinya bisa menjadi bagian yang mendukung perubahan Indonesia di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

"Harapannya ingin bekerja di instansi pemerintahan supaya kelak bisa menjadi pemangku kebijakan," ujarnya dikutip dari rilis di laman ITS, Senin (15/4/2024).

Sama-sama di fakultas teknik, Naura juga mengungkapkan rasa bahagianya bisa bergabung dengan Teknik Kimia ITS. Keberhasilan ini menurutnya tidak lepas dari dukungan dan dora orang tua.

"Dalam memilih prodi, orang tua membebaskan saya tetapi tetap memberi arahan dan mengajak berdiskusi," tuturnya.

Prestasi Akademik dan Non-Akademik

Lolos dari jalur yang menggunakan prestasi baik akademik dan non akademik sebagai standarnya, membuat Naura dan Ameira berupaya lebih di bangku SMA. Bedanya, Ameira fokus dalam pengembangan diri di bidang non-akademik sedangkan Naura di bidang akademik.

Semasa SMA, Ameira menceritakan dirinya aktif sebagai pengurus organisasi intra sekolah (OSIS) dan anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra). Usianya yang lebih muda tidak menghalanginya untuk berkembang di bidang yang ia minati.

Sedangkan Naura lebih memilih memaksimalkan waktu dengan belajar dan les untuk mengejar akselerasi. Dengan pembelajaran ini, ia aktif mengikuti kontes olimpiade dan mengumpulkan sertifikat di bidang akademik.

Kini berhasil menjadi mahasiswa baru, Ameira dan Naura berharap bisa menjaga nilai akademiknya di bangku kuliah. Ameira juga menyatakan akan kembali aktif berorganisasi selama berkuliah dan Naura siap menorehkan prestasi melalui tim riset.

"Semoga bisa mengoptimalkan diri sebagai mahasiswa ITS dan lulus menjadi calon peneliti di laboratorium," pungkas Naura.




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads