Usai Beragam Skandal, Universitas Harvard Ungkap Alami Penurunan Pendaftar

ADVERTISEMENT

Usai Beragam Skandal, Universitas Harvard Ungkap Alami Penurunan Pendaftar

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 01 Apr 2024 16:00 WIB
Cambridge, Massachusetts, USA - April 10, 2022: Students walking in Harvard Yard towards freshman dormitory building Hollis Hall . Built in 1763, it is one of the oldest buildings at Harvard College.
Universitas Harvard Alami Penurunan Pendaftar. (Foto: Getty Images/APCortizasJr)
Jakarta -

Universitas Harvard adalah kampus terbaik di dunia nomor empat menurut Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR). Namun baru-baru ini, Universitas Harvard melaporkan adanya penurunan pendaftaran untuk tahun kelulusan 2028. Apa sebabnya?

Menurut The Daily Beast, pendaftaran ke Universitas Harvard turun sekitar 5 persen. Penurunan ini diduga akibat gejolak kampus yang terjadi setahun belakangan ini.

Pendaftar Harvard tahun ini menyentuh angka 54.008. Jumlah ini turun dari tahun lalu yang mencapai 56.937 orang. Penurunan jumlah pendaftar ini bahkan terjadi ketika sekolah top lain di Amerika mengalami peningkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Universitas Dartmouth dan Universitas Yale menikmati tingkat pendaftaran yang mencapai rekor. Universitas Columbia juga mengalami peningkatan jumlah pendaftar sekitar 5 persen.

Tingkat penerimaan Harvard pun naik menjadi 3,59 persen dan merupakan yang tertinggi yang pernah dicatat dalam empat tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

Lantas apa sebab universitas yang tak pernah absen dari ranking dunia mengalami penurunan pendaftar?

Mundurnya Presiden Harvard

Presiden Universitas Harvard, Claudine Gay, memutuskan mundur usai badai kontroversi pada Januari lalu. Pernyataan itu diunggah dalam media online Harvard, The Harvard Crimson.

Keputusannya itu dibuat usai berbagai tuduhan plagiarisme. Masa jabatannya sebagai presiden, yang terpendek dalam sejarah Harvard.

Ia juga terjerumus ke dalam krisis ketika koalisi kelompok mahasiswa pro-Palestina yang mengeluarkan surat segera setelah serangan Hamas yang menyatakan bahwa "rezim Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas semua kekerasan yang terjadi."

Alumni dan donor berpengaruh pun mengkritik keras tanggapan universitas terhadap masalah ini.

"Sudah jelas bahwa demi kepentingan terbaik Harvard jika saya mengundurkan diri sehingga komunitas kita dapat menavigasi momen tantangan luar biasa ini dengan fokus pada institusi daripada individu mana pun," tulis Gay.

Kasus di Mahkamah Agung

Penurunan jumlah pendaftaran terjadi setelah Harvard kalah dalam kasus Mahkamah Agung atas penggunaan kebijakan penerimaan yang sadar ras, sebuah keputusan yang berdampak pada kebijakan penerimaan perguruan tinggi setelah secara efektif mengakhiri tindakan afirmatif dalam pendidikan tinggi.

Diketahui, universitas tersebut tidak merilis data tentang ras dan etnis untuk kelas masuknya, data yang telah disediakan pada tahun-tahun sebelumnya.

Meski berbagai konflik, Harvard tetap menjadi salah satu universitas paling kompetitif di AS. Beberapa keluarga bahkan membayar konsultan sebesar $750.000 (senilai 11,9 miliar) untuk mempersiapkan anak-anak mereka memasuki kampus tersebut.




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads