RI Bisa Punya PLTS Laut, ITS Rilis Purwarupa Struktur Apungnya

ADVERTISEMENT

RI Bisa Punya PLTS Laut, ITS Rilis Purwarupa Struktur Apungnya

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 20 Mar 2024 11:30 WIB
Purwarupa Solar2Wave untuk PLTS apung laut RI.
Akan seperti apa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) laut di RI? ITS baru-baru ini meluncurkan purwarupa struktur apungnya. Foto: Dok ITS
Jakarta -

Purwarupa struktur apung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) laut pertama di Indonesia, Solar2Wave diluncurkan di Galeri Riset dan Inovasi Teknologi (GRIT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin (18/3/2023) lalu.

Solar2Wave dirilis oleh ITS bersama Cranfield University, Universitas Pattimura (Unpatti), Orela Shipyard, PT Gerbang Multindo Nusantara, Achelous Energy Ltd, serta HelioRec dengan didanai Innovate UK. Proyek ini disebut ITS sebagai salah satu upaya merealisasikan transisi energi.

Pengembangan di Jawa Timur

Purwarupa PLTS apung laut ini sebelumnya dikembangkan di area galangan kapal Orela di Gresik, Jawa Timur (Jatim). Pilot project riset Solar2Wave ini kemudian akan dikembangkan dengan kapasitas 25 kiloWatt di Gili Ketapang, Probolinggo, Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan area-area di Jatim tersebut berdasarkan pada faktor jumlah penduduk yang membutuhkan bantuan listrik, kondisi sosial penduduk, hingga aksesibilitas menuju wilayah pemasangan Solar2Wave sendiri.

Daya listrik yang disiapkan di Gili Ketapang diharapkan membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar diesel.

ADVERTISEMENT

"Penggunaan Solar2Wave ini diproyeksikan mampu untuk menunjang kebutuhan listrik harian rakyat serta pabrik es batu yang menjadi salah satu kebutuhan penting bagi para nelayan di wilayah Gili Ketapang," jelas ketua tim peneliti Solar2Wave Indonesia Prof Dr I Ketut Aria Pria Utama MSc dari ITS, dikutip dari laman Dikti Kemdikbud, Rabu (20/3/2024).

Tantangan Gelombang Laut Besar

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan Solar2Wave merespons keterbatasan pengembangan PLTS apung di Indonesia yang saat ini berskala danau atau waduk. Luas daerahnya yang terbatas juga memicu keterbatasan area jangkauan pemanfaatan PLTS.

"Karena itu, untuk memaksimalkan potensi serta dampak dari PLTS apung ini, luas aplikasinya kita perluas menjadi di laut," kata Ashari.

Guru Besar Teknik Elektro ITS ini menambahkan, Solar2Wave mencoba mengatasi masalah utama realisasi PLTS apung laut, yaitu besarnya gelombang laut. Sebab, kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan pada panel surya.

Ketut Aria Pria Utama, yang akrab dipanggil Ikap, menjelaskan bahwa kawasan panel surya apung dengan sistem terpadu untuk menghadapi masalah gelombang terpadu ini dilengkapi dengan floater. Di sekelilingnya, terdapat break water untuk mengurangi hantaman keras gelombang pada panel surya apung.

Kapasitas Purwarupa Solar2Wave

Purwarupa Solar2Wave untuk PLTS apung laut RI.Purwarupa Solar2Wave. Foto: Dok ITS

Ikap menambahkan, purwarupa Solar2Wave sendiri terdiri dari enam panel surya jenis monocrystalline dan polycrystalline berkapasitas total 600 Watt. Solar2Wave juga memiliki baterai berkapasitas 12 Volt dengan tegangan 65 AH sebagai sistem penyimpanan energi.

"Kubus apung yang digunakan juga telah tersertifikasi dan tahan terhadap sinar ultraviolet, anti korosi dari air laut, bahan kimia, serta minyak," kata Guru Besar Teknik Perkapalan ITS ini.

Ikap menuturkan, riset tahap awal yang dimulai sejak Maret 2023-Februari 2024 ini semula mendapati kondisi gelombang laut yang di luar kontrol, kondisi cuaca, perawatan yang cukup sulit, dan hingga biaya operasional di luar prediksi. Faktor ini menjadi kendala pengembangan purwarupa struktur PTLS apung laut Solar2Wave yang coba ditangkal.

Peluang Penerapan Lebih Luas

Rektor Unpatti Prof Dr Fredy Leiwakabessy MPd mengatakan realisasi proyek ini merupakan upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi laut Indonesia yang tak terbatas. Harapannya, proyek Solar2Wave dapat mengakselerasi kesejahteraan warga, khususnya di Maluku.

Fredy mengaku optimistis realisasi Solar2Wave yang lebih luas dapat diakses masyarakat lintas sektor.

"Mulai dari transportasi, logistik, hingga pendidikan untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas selanjutnya," tuturnya.

Berdasarkan catatan Ikap, riset Solar2Wave menerima pendanaan 300 ribu Poundsterling (Rp 6 miliar) dari Innovate UK. Riset lanjutan mulai April 2024 akan mendapatkan pendanaan 500 ribu Poundsterling (10 miliar).

"Ke depannya, mitra dalam riset juga akan bertambah khususnya dari pihak pemerintah," ucapnya.




(twu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads