Fitria Khasanah adalah siswa kelas 6 SD di Lampung yang berhasil membuat puluhan game. Dua di antaranya adalah game edukasi bertema seputar Lampung dan Pancasila.
Game tersebut bernama Jelajah Lampung Berjaya dan Lorong Toleransi Pancasila. Siswa SDN 2 Sukabumi, Bandar Lampung ini mengatakan bakatnya membuat game berawal dari hobinya bermain game.
"Awalnya memang hobi main game, terus diarahkan oleh ayah untuk mencoba membuat game sendiri," kata Fitria, dikutip dari detikSumbagsel, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan dua game tersebut adalah untuk mengenalkan Provinsi Lampung ke dunia. Selama membuat game, dirinya dibantu sang ayah dalam mengarahkan konsep.
"Kalau game Jelajah Lampung Berjaya ini diarahkan juga sama ayah, aku cuma bikin gamenya terus ayah yang arahkan konsepnya seperti apa," kata Fitria.
Fitur-fitur Game
Fitria menuturkan fitur-fitur yang bisa ditemukan dalam aplikasi Jelajah Lampung Berjaya adalah sejarah Lampung secara lengkap beserta dengan data 15 kabupaten/kota di daerah tersebut.
Adapun pada game Lorong Toleransi Pancasila, pengguna bisa menggunakan fitur yang memberikan pesan tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan berbangsa.
Proses pembuatan game tersebut memakan waktu 3 bulan. Fitria membuatnya menggunakan aplikasi pendukung Unity dan Konstruk.
"Buat gamenya itu pake aplikasi Unity, terus Konstruk 3D juga," katanya.
Buat Puluhan Game Lainnya
Tak cuma Jelajah Lampung Berjaya dan Lorong Toleransi Pancasila, Fitria juga telah membuat puluhan game lainnya. Game-game tersebut bisa dimainkan secara online.
Namun, tak seperti Jelajah Lampung Berjaya dan Lorong Toleransi Pancasila, game lain buatan Fitria belum bisa diunduh di Playstore. Bagi yang ingin memainkannya, harus mengakses Roblock terlebih dahulu.
"Ada game lainnya, bisa dimainkan online tapi lewat Roblock. Kalau di Playstore nggak ada. Untuk bisa memainkan game ini, wajib menggunakan android versi 13," jelasnya.
Kegemaran Fitria dalam bermain game dan membuat game tak menjadikannya lalai dalam belajar, ia mengaku urusan sekolah masih menjadi prioritas utamanya, sebagaimana janjinya kepada orang tua.
"Sekolah tetap yang pertama, ayah juga mengarahkannya begitu," pungkasnya.
(cyu/nwk)