Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Lampung bernama Fitria Khasanah berhasil membuat game edukasi bertemakan adat budaya Provinsi Lampung. Tak tanggung-tanggung, siswi ini berhasil membuat dua game yang kini bisa diunduh di Playstore.
Dua game tersebut yakni Jelajah Lampung Berjaya dan Lorong Toleransi Pancasila. Fitria Khasanah kini masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Sukabumi, Bandar Lampung.
Ditemui dikediamannya yang berada di Jalan Gunung Rajabasa, Kelurahan Perumnas Way Halim, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, Fitria mengatakan dirinya membuat game tersebut diawali hobinya bermain game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya memang hobi main game, terus diarahkan oleh ayah untuk mencoba membuat game sendiri," kata Fitria kepada detikSumbagsel, Kamis (7/3/2024).
Fitria menjelaskan, game bernama Jelajah Lampung Berjaya ini bertujuan untuk mengenalkan Provinsi Lampung ke dunia.
"Kalau game Jelajah Lampung Berjaya ini diarahkan juga sama ayah, aku cuma bikin gamenya terus ayah yang arahkan konsepnya seperti apa," ujar Fitria.
Fitria menuturkan game Jelajah Lampung Berjaya akan memberikan pengetahuan sejarah Lampung lengkap dengan data 15 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung.
Sementara untuk game Lorong Toleransi Pancasila, gamers akan diberikan pesan-pesan tentang pentingnya hidup bertoleransi antar sesama.
Dalam proses pembuatan game ini, ia menghabiskan waktu selama 3 bulan dengan menggunakan aplikasi pendukung seperti Unity dan Konstruk.
"Buat gamenya itu pake aplikasi Unity, terus Konstruk 3D juga," sebutnya.
Tak hanya dua game tersebut, Fitri menyebutkan dirinya juga telah membuat puluhan game lainnya yang bisa dimainkan secara online. Namun game-game tersebut hanya bisa dimainkan di aplikasi tertentu dan tidak tersedia di aplikasi Playstore.
"Ada game lainnya, bisa dimainkan online tapi lewat Roblock. Kalau di Playstore nggak ada. Untuk bisa memainkan game ini, wajib menggunakan android versi 13," tuturnya.
Meski dirinya tertarik dalam dunia game, Fitri mengaku sekolah tetap menjadi prioritas utama. Hal itu sesuai janjinya kepada orang tua untuk tetap menuntut ilmu hingga jenjang tertinggi.
"Sekolah tetap yang pertama, ayah juga mengarahkannya begitu," tandasnya.
(dai/dai)