.webp)
Hari ini sudah nyoblos dan ada tanda tinta di salah satu jari? Ternyata tinta tersebut dibuat dari daun gambir lho sehingga aman untuk kulit, ramah lingkungan, dan tentu saja halal.
Tinta Pemilu 2024 yang digunakan di 35 provinsi se-Indonesia merupakan hasil inovasi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat.
Tinta penanda bagi pemilih yang telah memberikan suara ini ini dikembangkan oleh peneliti Unand, Prof Dr apt Amri Bakhtiar, MDess, dari bahan dasar daun gambir yang telah teruji di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan Majalah Andalasian milik Unand, Amri mengatakan biasanya bahan tersebut digunakan untuk membatik atau makan sirih. Dengan inovasi, bahan itu juga bisa diolah menjadi tinta.
Daun gambir menurut Amri memiliki zat khusus bernama senyawa polifenol yang dapat memberikan warna hijau kehitaman. "Warna inilah yang dimanfaatkan menjadi tinta," ujarnya.
Saat mengolah daun tersebut Amri mengaku sempat terkendala aturan bahwa tinta pemilu harus memiliki ketahanan minimal 6 jam. "Tinta ini memiliki ketahanan lebih dari 6 jam sehingga dapat dipergunakan," ujarnya.
Selain untuk tinta pemilu, daun gambir dengan pengolahan lebih lanjut bisa digunakan sebagai tinta spidol dan pena.
Unand bekerja sama dengan PT Kudo Indonesia Jaya (KIJ) telah memenangkan tender konsolidasi pengadaan logistik tinta dalam Pemilu 2024 sehingga tinta ini digunakan di 6 dari 10 zona di Indonesia dengan total 981.310 botol.
Beberapa waktu lalu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas Dr. Eng Muhammad Makky mengatakan tinta gambir ini tidak hanya dimanfaatkan untuk Pemilu.
Namun juga untuk jenis tinta lainnya seperti tinta printer, tinta alat tulis, tinta untuk industri garmen, dan tinta untuk kayu tinta printer, tinta spidol, dan lainnya.
"Selain itu, Universitas Andalas juga telah menghasilkan banyak inovasi dari gambir baik dari olahan daun atau bongkahan gambir asalan seperti produk kesehatan, industri kimia, obat-obatan, dan kosmetika," ujarnya.
(pal/nah)
