Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi siap melakukan proses revitalisasi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengungkapkan proses revitalisasi warisan budaya nasional dengan luas kawasan 3.981 hektare tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2024.
"Pembangunan fisik, khususnya museum, peletakan batu pertamanya juga akan dilaksanakan pada tahun ini," jelas Hilmar dikutip dari rilis yang diterima detikEdu, Rabu (10/1/2024).
Dilengkapi Fasilitas Riset dan Studi Kompleks Kampus Merdeka
Tidak hanya sekedar melestarikan cagar budaya, revitalisasi KCBN Muaro Jambi juga akan menonjolkan keanekaragaman hayati asli daerah tersebut. Dengan demikian konsep yang digunakan adalah harmonisasi dengan ekosistem alam sekitarnya.
Sebagai Pusat Pendidikan Buddhisme tertua dan terluas di Asia Tenggara pada masa lampau, revitalisasi juga mengoptimalkan program Merdeka Belajar. Nantinya, berbagai fasilitas riset dan studi dibangun dalam sebuah kompleks di atas lahan seluas 30 hektare bernama Kompleks Kampus Merdeka.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti menjelaskan menariknya fasilitas yang akan dibuat bukan berupa gedung permanen melainkan semacam rumah panggung dari kayu. Di dalam kompleks disediakan pula museum, galeri, laboratorium, dan berbagai fasilitas lain yang mendukung proses belajar.
"Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus dilaksanakan secara optimal di KCBN Muaro Jambi mengingat Muaro Jambi telah menjadi pusat pendidikan sejak abad ke-8," terang Suharti.
Lebih lanjut Suharti berharap, pengembangan KCBN Muaro Jambi bisa mendapat perhatian dan kerja sama dari semua pihak. Baik pemerintah pusat, daerah, dan juga masyarakat.
Karena revitalisasi ini memiliki fokus utama kepada pemberdayaan masyarakat, dimana masyarakat menjadi pelaku utama. Sehingga kedepannya diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar terutama dalam bidang ekonomi.
"Sejumlah program pemberdayaan akan dilakukan, untuk memastikan masyarakat betul mendapatkan manfaat dari keberadaan dan program revitalisasi," tegas Suharti.
Sekilas Tentang KCBN Muaro Jambi
Dikutip dari laman Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), KCBN Muaro Jambi berada di Provinsi Jambi yang berdiri sejak abad ke-7 hingga ke-12 Masehi. Kawasan ini disebut sebagai kompleks perguruan tinggi tertua di Indonesia dan terluas di Asia.
KCBN Muaro Jambi memiliki luas 3.981 hektare dengan 11 candi utama. Namun, diperkirakan masih ada 82 reruntuhan candi lain yang telah tertimbun dan menjadi gundukan-gundukan.
Membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur sungai terpanjang di Sumatera, Sungai Batanghari, kompleks candi ini mencakup 8 desa yakni Muaro Jambi, Dusun Baru, Dusun Mudo, Danau Lamo, Tebat Patah, Teluk Jambu, Kemingking Dalam, dan Kemingking Luar.
(det/pal)