Mereka adalah Iqbal Rohim Al Farisi dan Nada Alifia Susandi. Dua mahasiswa tersebut membuat gagasan berupa tambal ban online yang diberi nama TambalQue.
Menurut Iqbal, ide inovasi tersebut berawal dari pengalaman pribadi yang sulit mendapatkan jasa tambal ban pada malam hari.
"Kesulitan tersebut menginspirasi kami untuk mengangkatnya sebagai ide esai. Selain itu, hal ini juga merupakan inovasi pengembangan solusi digital yang memudahkan akses terhadap layanan tambal ban," ungkapnya, dikutip dari laman Unair, Selasa (2/1/2024).
Fitur TambalQue
TambalQue ditujukan untuk masyarakat luas. Inovasi nantinya dapat digunakan pengusaha tambal ban kecil untuk menjangkau pasar lebih luas. Adapun fitur yang tersedia dalam TambalQue antara lain Pesan teknisi, Tambal Edu, E-Coin, Lapor, Pembayaran, hingga Feedback.
"Kami bertujuan dalam meningkatkan efisiensi masyarakat dalam mengatasi keadaan darurat ban bocor di jalan dengan menyediakan layanan pemesanan tambal ban secara online," jelas Iqbal.
Dalam mendesain gagasan tersebut, Iqbal mengaku punya tantangan. Terlebih apa yang dibuatnya tak sesuai dengan lingkup studi yang ia tempuh. Diketahui, ia adalah mahasiswa Prodi Kejepangan, bukan sistem informasi atau teknik.
"Untuk menjalankan gagasan kami dengan efektif, kami merasa perlu untuk memperdalam pemahaman dalam bidang pembuatan program aplikasi, sekaligus mendalami konsep-konsep ekonomi yang relevan," jelas Iqbal.
"Hal ini kami lakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa gagasan kami tidak hanya kreatif secara teknis, tetapi juga strategis dan menguntungkan dari segi keuangan, terutama untuk pengusaha tambal ban yang menjadi target utama kami," sambungnya.
Menang Lomba Esai
Gagasan yang dituangkan ke dalam esai tersebut berhasil memenangkan juara Best Presentation di ajang Lomba Esai Ilmiah WECOTION tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Warmadewa, Denpasar pada 23-24 Desember 2023 lalu.
Iqbal dan tim berharap gagasan mereka bisa dikembangkan dan diimplementasikan lebih lanjut.
"Hal lain yang perlu diperhatikan ialah mengenai pentingnya untuk tidak membatasi ilmu pengetahuan. Kami menggarisbawahi bahwa motivasi internal untuk terus meningkatkan diri merupakan hal yang sangat esensial," ungkapnya. (cyu/nwy)