Tim mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) berhasil meraih medali emas dalam ajang International Applied Science Project Olympiad (I2ASPRO). Dalam ajang tersebut, mahasiswa Polinef unjuk karya helm anti maling.
Ketua tim yakni Maulana Ceratta menyebut pada helm anti maling tersebut dipasang sebuah perangkat yang nantinya bisa mendeteksi pencurian.
"Kami mengembangkan perangkat yang disematkan ke dalam helm untuk mendeteksi pencurian," kata Maulana, dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Minggu (25/12/2023).
Maulana mengungkapkan rasa bangganya karena dapat mengangkat citra pendidikan anak muda dari Indonesia Timur. Ia semakin yakin ia dan kawan lainnya bisa bersaing dengan mahasiswa dari dalam maupun luar negeri.
"Kami berharap capaian ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi di ajang lain," harap Maulana.
Tentang Ajang I2ASPRO
Ajang I2ASPRO diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Sains Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Kompetisi ini diikuti oleh pelajar SD, SMP, SMA/SMK dan mahasiswa dari kampus dalam maupun luar negeri. Lewat ajang ini, pelajar dan mahasiswa berkompetisi dalam merancang produk yang dapat menjadi solusi permasalahan lingkungan.
Beberapa kategori yang bisa dipilih peserta dalam lomba ini antara lain pengelolaan sampah, teknologi internet of things (IoT) dan penerapannya, pangan fungsional, dan energi.
Ajang I2ASPRO ini diikuti oleh sebanyak 383 tim dari 17 negara delegasi. Artinya, Maulana beserta lsa Aziza Khan Gandeguay, dan Haikal Syarief Nugraha Madu telah mengalahkan 382 tim lain.
Tema yang dipilih oleh Maulana dan tim adalah internet of things (IoT) dengan tema "Smart Detection Platform Integration With Internet of Things Using AI Deep Learning Methods and Tensorflow Framework".
(cyu/nwk)