.webp)
Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA memberikan berbagai pengalaman menarik bagi mahasiswa yang meraihnya. Termasuk yang dirasakan oleh Putri Nabilah, yang memutuskan kuliah S2 di Belanda karena pernah menjalani IISMA di negeri Kincir Angin tersebut.
Pada tahun 2021, Putri sempat menjalani IISMA selama enam bulan di University of Twente. Baginya, waktu selama satu semester tersebut sangat singkat sehingga membuatnya ingin kembali ke negara yang sama untuk melanjutkan S2.
"Awalnya gara-gara IISMA di University of Twente selama enam bulan. Aku merasa bahwa enam bulan itu ternyata singkat banget. Rasanya pengen lebih lama di sana, ingin ada kesempatan balik ke sana buat S2," katanya, dikutip dari laman Unair, Selasa (21/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lolos LPDP dan Kuliah di Kampus Top
Tak tanggung-tanggung, rasa penasarannya untuk kembali belajar di Belanda membuatnya berhasil diterima S2 di Wageningen University & Research. Berdasarkan data dari pemeringkatan THE WUR 2023, kampus tersebut menyabet posisi nomor satu terbaik di Belanda.
Dalam menempuh pendidikan S2-nya, Putri berkesempatan menerima beasiswa LPDP. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, Putri perlu berjuang lebih karena ia menyiapkannya sembari bekerja.
"Aku sempat kerja dulu sebelum lanjut S2 ini. Sembari kerja, aku juga persiapan, mulai dari tes IELTS dan sebagainya. Aku ngerasa perlu trial dan error, jadi sebelum lulus aku mulai persiapan dan nyoba apply supaya tahu medan yang aku lalui lebih awal. Alhamdulillah akhirnya langsung keterima," jelasnya.
Belajar Sustainable Business
Berangkat dari pengalamannya magang di perusahaan minyak dan batu bara, Putri memilih program Master of Sustainable Business and Innovation Wageningen University & Research. Menurutnya, isu-isu soal sustainability tengah menjadi perbincangan masyarakat global.
"Aku memilih itu soalnya berkaitan dengan apa yang dulu aku pelajari. Dulu aku sempat magang di salah satu perusahaan minyak dan batu bara. Di sana aku belajar tentang sustainability (konsep keberlanjutan)," katanya.
Ia pun melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menerapkan konsep sustainability terlebih pada sektor bisnis dan inovasi. Meski begitu, Putri berpendapat bahwa banyak masyarakat Indonesia yang belum menerapkan konsep ramah lingkungan.
Dengan begitu, Putri berharap ilmu dan apa yang ia dapat selama belajar di program tersebut dapat menghasilkan kontribusi bagi Indonesia ke arah sustainable di berbagai sektor.
"Sering kali kita enggak sadar kalau kita itu berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Jadi aku ingin berkontribusi untuk transisi ke arah yang lebih sustainable. Nantinya peranku lebih ke how to help, misalnya perusahaan supaya enggak lagi bergantung ke pemakaian batu bara dan sebagainya," tutur Putri.
(cyu/nwy)
