Arus Informasi Deras Jelang 2024, Pers Mahasiswa Harus Lebih Disiplin Verifikasi

ADVERTISEMENT

Arus Informasi Deras Jelang 2024, Pers Mahasiswa Harus Lebih Disiplin Verifikasi

Noor Fa'izah - detikEdu
Minggu, 12 Nov 2023 21:58 WIB
Diskusi panel SKM Bulaksumur UGM Yogyakarta
Foto: (Noor Faa'izah/detikcom)
Jakarta - Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Bulaksumur UGM mengadakan diskusi panel. Merefleksikan kembali pentingnya eksistensi pers mahasiswa (Persma) khususnya dalam menghadapi tahun politik 2024.

Terlebih, dinamika antusiasme masyarakat dalam menghadapi kontestasi politik tahun 2024 dihadapkan pada berbagai jenis gangguan informasi. Agar informasi media dapat berperan mendidik pemilih, informasi yang disediakan harus akurat dan melalui verifikasi yang ketat. Prinsip ini yang menjadi dasar bagaimana jurnalis berada di garis terdepan untuk melawan segala jenis gangguan informasi dengan menyediakan informasi benar.

"Di pers mahasiswa, perlu kehati-hatian bagi mahasiswa untuk memproduksi informasi. Dalam konteks informasi yang berbau politik nasional, kita perlu menjelaskan keberpihakan kita," kata salah satu narasumber diskusi panel, Aghli Maula, dari Biro Pers Mahasiswa Filsafat (BPMF) Pijar dalam diskusi panel di Selasar Balairung UGM, Yogyakarta, Sabtu (11/11/2023).

Jika keberpihakan dari media sudah jelas dari awal, maka secara tidak langsung informasi tentang kepentingan-kepentingan politis nasional dengan sendirinya akan tersaring.

Ditambahkan dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Zainuddin Muda Z Monggilo, disiplin verifikasi menjadi titik penentu dan pembeda bagi media jurnalis dengan media agregator yang tidak mengedepankan asas-asas jurnalistik.

"Meskipun ada pedoman dan mekanisme ralat (pada media) namun pada prakteknya (hal) ini tidak bisa jadi pembenaran atas perilisan berita yang tidak melewati tahap verifikasi," ujar Zainuddin.

Pers Mahasiswa sebagai Pemicu Perubahan

Gregorius Arimurti, Pimpinan SKM Bulaksumur, menilai pentingnya pers mahasiswa dalam dinamika lingkungan akademik. Banyak produk berita yang dihasilkan pers mahasiswa berhasil menjadi inisiatif perubahan besar.

"Saya melihat bahwa pers mahasiswa mampu menjadi katalisator isu yang kemudian memberikan dasar epistemik atau muatan yang lebih ilmiah sebelum melemparkannya kembali ke para pembaca," ujar Arimurti.

Pada akhirnya, pihaknya sepakat untuk menjadikan pers mahasiswa sebagai penyampai aspirasi publik. Selain itu, budaya ini didukung oleh semangat mahasiswa untuk mencerdaskan masyarakat tanpa membawa kepentingan yang bersifat bisnis.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads