Mahasiswa ITS Sabet Juara di Chem E-Car Amerika Serikat, Kalahkan Toronto University

ADVERTISEMENT

Mahasiswa ITS Sabet Juara di Chem E-Car Amerika Serikat, Kalahkan Toronto University

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 07 Nov 2023 15:00 WIB
Tim Spektronics ITS sabet  juara 2 di Chem E-Car Amerika Serikat
Tim Spektronics ITS sabet juara 2 di Chem E-Car Amerika Serikat. Foto: Humas ITS
Jakarta -

Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Spektronics diumumkan sebagai juara 2 dalam ajang kompetisi rancang automobile Chem E-Car Global Race Competition di Florida, Amerika Serikat, pada Minggu (5/11/2023).

Mereka adalah Bimo Bintang Aulia, Dheas Pinda Prayoga, Wiji Dharma Aditiya, dan Achmad Fadjar Maulana Firdaus. Ketua Tim Spektronics ITS, Bimo mengatakan kampusnya menjadi satu-satunya perwakilan perguruan tinggi dari Indonesia.

Pada babak final, terdapat sebanyak 46 tim yang lolos. Dengan perolehan juara ke-2 tersebut, artinya tim Spektronics berhasil mengalahkan 44 tim lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, tim Spektronics ITS berhasil mampu mengalahkan tim asal kampus top dunia seperti Toronto University dan Tsinghua University dalam ajang bergengsi tersebut.

"Spektronics juga menjadi satu-satunya tim kebanggaan asal Indonesia yang berlaga di sini," ungkap Bimo, dilansir dari laman ITS, Selasa (7/11/2023).

ADVERTISEMENT

Keunggulan Mobil Rancangan Mahasiswa ITS

Bimo mengatakan timnya membawa mobil Spektronics 23 versi terbaru yang memanfaatkan reaksi tekanan udara dalam menghasilkan tenaga.

"Kemudian tekanan udara ini disalurkan melalui sistem pneumatic yang menjadikannya penggerak mobil yang kuat," terangnya, dikutip dari laman ITS, Selasa (7/11/2023).

Mobil ini juga dilengkapi dengan fitur solenoid valve yang bisa dikendalikan otomatis memakai arduino nano. Dengan begitu, mobil dapat bergerak dengan akurasi yang tinggi.

"Teknologi ini meningkatkan efisiensi hingga 50 persen dari mobil kami sebelumnya," papar Bimo.

Pengujian dalam kompetisi mengharuskan mobil bergerak dalam jarak 25 meter. Tantangan tersebut bertujuan untuk menilai kualitas mobil buatan mahasiswa hingga menguji bahan kimia penggerak mobil.

"Error dari tim kami sebesar 0,112 meter, hanya berbeda 0,05 meter dari Auburn University, Amerika Serikat yang keluar sebagai juara 1," ujarnya.

Bimo mengaku timnya tak mendapati banyak kendala selama kompetisi. Walaupun ada masalah pengiriman mobil lewat pesawat, tetapi dapat diatasi oleh tim di lokasi kompetisi.

"Persiapan yang cukup matang telah kami lakukan sejak Juni lalu, sehingga tak banyak kendala yang dihadapi," tutur Bimo.

Tentang Chem E-Car

Chem-E-Car merupakan perlombaan rancang mobil dengan memanfaatkan reaksi kimia. Dalam kompetisi mahasiswa ini, peserta membuat prototipe mobil yang dapat dijalankan dengan reaksi kimia melalui jarak yang ditentukan saat membawa beban.

Chem E-Car sendiri diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineers (AIChE). Ajang ini merupakan kejuaraan bergengsi di dunia karena diikuti oleh kampus-kampus dari berbagai negara.

Dalam Chem E-Car, peserta harus melewati beberapa tahap seleksi yang tidak mudah. Mulai dari seleksi tingkat regional di masing-masing wilayah hingga ke babak final di Florida.

Pada babak final, masing-masing tim harus mengikuti sesi safety and inspection sehari sebelum race competition berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk menguji kelayakan mobil dan performa secara optimal.

"Kemenangan ini menjadi langkah yang baik bagi kami untuk terus mengharumkan nama kampus di berbagai kompetisi internasional berikutnya," ungkap Bimo.

(cyu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads