Sosok Syafwan, Anak Petani yang Kini Sukses Jadi Guru Besar Unja

ADVERTISEMENT

Sosok Syafwan, Anak Petani yang Kini Sukses Jadi Guru Besar Unja

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 25 Okt 2023 07:30 WIB
Guru besar Unja
Guru besar Unja. Foto: Humas Unja
Jakarta -

Meraih gelar guru besar di perguruan tinggi bukanlah hal yang mudah dan perlu waktu yang lama. Gelar tersebut berhasil diraih oleh Prof Dr Ir Syafwan MSc, guru besar dalam bidang Ilmu Fisiologi, Nutrisi, dan Ilmu Lingkungan Ternak Universitas Jambi (Unja).

Melansir laman Unja, Syafwan berasal dari keluarga sederhana, yang mana orang tuanya adalah petani. Pria kelahiran Pulang Lintang, 7 Februari 1969 ini adalah anak ke-7 dari 9 bersaudara.

Secara resmi, Syafwan dinobatkan sebagai guru besar lewat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 45188/ M / 07 / 2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen mulai 1 Agustus 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempuh S2-S3 dengan Beasiswa

Syafwan menempuh pendidikan S1 di Unja pada tahun 1986-1991. Sosok Syafwan saat kuliah terkenal sebagai mahasiswa aktif. Ia pernah menjadi asisten dosen di laboratorium dan aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan.

Pada tahun 1988 pun ia sempat mengikuti pendidikan Resimen Mahasiswa sebanyak dua kali. Pendidikan tersebut adalah Pusdiklatbur di Batu Raja Sumatera Selatan, dan pendidikan Suskalak di Jambi.

ADVERTISEMENT

Setelah lulus S1, Syafwan menempuh pendidikan S2 dan S3 lewat beasiswa. Untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana dan mendapat beasiswa, kemampuan bahasa Inggris memang dipertimbangkan.

Hal tersebut membuat Syafwan giat belajar bahasa Inggris saat siang maupun malam. Bahkan, Syafwan menghabiskan uang gajinya untuk membeli buku bahasa Inggris. Ia pun memperoleh kursus intensif Bahasa Inggris dari Unja lewat Bridging Program ADB (Asean Development Bank).

Syafwan akhirnya berhasil melanjutkan studi S2 di Wageningen University The Netherlands Belanda pada tahun 1998-2000, dan S3 di Wageningen University, the Netherlands Belanda pada tahun 2007-2012.

Jadi Kaprodi hingga Wakil Dekan

Setelah lulus kuliah, Syafwan pun mengajar sebagai dosen di Unja. Ia sempat menjadi Ketua Prodi (Kaprodi) Teknologi Hasil Perikanan (2012-2013), Wakil Dekan Bidang Umum, Perencanaan dan Keuangan (2014-2016), dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kerja Sama dan Sistem Informasi (2021-2024).

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Syafwan telah melakukan lebih dari 13 penelitian dan seminar Ilmiah sebanyak 19 kali. Ia pun saat ini dipercaya sebagai reviewer Bulletin Peternakan UGM, reviewer Poultry Science Journal tahun 2020 sampai sekarang, dan reviewer Plos One Jurnal tahun 2020.

Pesan Syafwan bagi Mahasiswa

Ketekunannya dalam mencapai karier hingga jadi guru besar meski berangkat dari keluarga sederhana menurutnya harus dilakukan juga oleh anak muda. Ia mengatakan bahwa mahasiswa harus bisa memanfaatkan teknologi sebaik mungkin untuk banyak belajar.

"Manfaatkan kesempatan belajarmu sebaik mungkin untuk mencari kebutuhan belajar yang lebih luas, tidak hanya dari dosen saja untuk belajar, harus mampu menggali informasi dari berbagai tempat di penjuru dunia dan menguasai bahasa asing," ujar Syafwan pada laman Unja, dikutip Selasa (24/10/2023).

Syafwan mengungkapnya dirinya akan senang jika mahasiswa yang diajar lebih hebat dari dirinya. Ia menyampaikan mahasiswa perlu untuk membuka diri terhadap berbagai jenis beasiswa yang bisa memungkinkan mereka menyelesaikan pendidikan secepat mungkin.

"Pupuk potensi terbaik yang Anda memiliki sampai potensi tersebut berkembang, bukan dibiarkan begitu ," tuturnya.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads