Kisah Mujab, Anak TKI yang Kuliah di London dengan Beasiswa

ADVERTISEMENT

Kisah Mujab, Anak TKI yang Kuliah di London dengan Beasiswa

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 16 Okt 2023 17:30 WIB
Muhammad Syaeful Mujab
Mujab belajar dan berusaha keluar dari kemiskinan struktural sejak dari bangku sekolah. Ini kisah anak Tegal kuliah di UI dan LSE, Inggris. Foto: Dok Muhammad Syaeful Mujab

Tabungan untuk Persiapan S2 dengan Beasiswa

Bagi peraih beasiswa LPDP ini, menyiapkan tabungan untuk keluarga yang ditinggalkan sementara ia berangkat S2 jadi salah satu fokus penting sebagai tulang punggung keluarga. Mujab menjelaskan, perkuliahan di LSE berlangsung selama 1 tahun. Ia pun menyiapkan dana untuk kebutuhan keluarga selama 12 bulan di Tanah AIr.

"Ini mungkin tidak perlu bagi anak-anak orang tua yang mampu, yang sudah punya rumah, mereka nggak harus memikirkan hal itu. Cukup persiapan S2. Apalagi yang sudah belajar bahasa Inggris. Mereka nggak perlu mempersiapkan dari awal karena sudah sepanjang hidupnya dipersiapkan untuk menjadi masyarakat global," kata Mujab.

"Dan salah satu target saya yaitu ingin membuat rumah untuk nyokap, tercapai sebelum S2. Jadi salah satu yang saya siapkan adalah tabungan. Karena saya tulang punggung keluarga," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal tabungan kerja dan hadiah deposito Rp 100 juta dari ajang Abang-None Jakarta, ia meniti persiapan melamar Beasiswa Afirmasi LPDP di LSE.

"Thanks to Abang Jakarta juga, saya dapat hadiah uang cukup banyak, yang akhirnya saya gunakan untuk modal persiapan IELTS, daftar beasiswa, dan kampus. Karena beasiswa LPDP semuanya gratis, tetapi langkah-langkah ke sananya tetap butuh modal. Untuk IELTS misalnya, sekitar Rp 3 juta. Menghabiskan sekitar Rp 25 juta untuk persiapan, dan itu nggak ditanggung LPDP," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Melamar Beasiswa Afirmasi

Sebelum lulus dari UI, Mujab salah satunya tercatat sebagai asisten tenaga ahli Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) pada 2018-2019. Ia juga meniti karier sebagai analis kebijakan publik di perusahaan. Lulus dari UI, Mujab tercatat sebagai Kepala Program Y20 Indonesia 2022 Official Committee bagi pemimpin muda masa depan.

Berkarier sebelum terpilih sebagai awardee Beasiswa LPDP program Beasiswa Afirmasi bagi Mujab membantunya membentuk kompetensi dan bicara lebih banyak hal-hal konkret di lapangan. Termasuk di dalamnya soal kepingan puzzle yang hilang, atau hal yang bisa direspons dengan solusi.

"Ini juga yang saya tulis saat mendaftar di LSE. Jadi bisa mengkontekstualisasikan teori-teori yang ada," tuturnya.

Untuk dapat Letter of Acceptance (LoA) Unconditional, ia menjelaskan bahwa adalah produk pembangunan yang mendapat bantuan pemerintah sejak kecil.

"Saya jelaskan, saya percaya bahwa pembangunan yang baik akan berdampak pada kebijakan secara struktural, bagaimana pembangunan dan kebijakan dapat berdampak pada pengetahuan dan pendidikan. Salah satunya saya belajar kebijakan sosial. Latar belakang saya sangat personal, membuat LSE melihatnya. Di jurusan saya sendiri tidak idak mewajibkan linearitas pendidikan karena multidimensional. Ekonomi, politik. Pengalaman kerja juga bisa mendukung kita relevan," tuturnya.

Selanjutnya berkarier dan langkah keluar dari kemiskinan struktural>>>



Simak Video "Video: Deputi Pendidikan Kemenko PMK Pastikan Beasiswa LPDP Tak Kena Efisiensi"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads