Cerita Wati, Dosen Unnes yang Ajari Mahasiswa Amerika Berbahasa Indonesia

ADVERTISEMENT

Cerita Wati, Dosen Unnes yang Ajari Mahasiswa Amerika Berbahasa Indonesia

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 14 Okt 2023 09:00 WIB
Dosen Unnes ajari mahasiswa Amerika bahasa Indonesia
Dosen Unnes ajari mahasiswa Amerika bahasa Indonesia. Foto: Humas Unnes
Jakarta -

Saat ini, banyak warga dunia yang mulai tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Seperti yang dilakukan beberapa murid dari dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes), Wati di Yale University, Amerika Serikat.

Wanita bernama lengkap Wati Istanti tersebut berkesempatan mengajarkan bahasa Indonesia kepada mahasiswa di Yale University karena dirinya merupakan dosen tamu di kampus tersebut. Yati mengajarkan bahasa Indonesia di sana selama satu pekan yakni pada 8-15 Oktober 2023.

Dilansir laman Unnes, Dosen prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Unnes ini tak semerta-merta hadir di Yale University hanya untuk mengajarkan bahasa Indonesia. Ia juga mempunyai misi dalam mengenalkan budaya Indonesia ke warga global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesempatan tersebut bisa dilakukan Wati lantaran kerja samanya dengan Consortium for the Indonesian Teaching (COTI). Oleh karena itu, ia bertugas mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia khususnya berkaitan dengan kuliner ke mahasiswa di sana.

Tak hanya Wati, dosen Unnes lainnya pun banyak yang telah bekerja sama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ke kancah internasional. Hal ini merupakan bagian dari kontribusi Unnes dalam kegiatan akademik di kampus top berbagai negara.

ADVERTISEMENT

Yati juga merupakan bagian dari Pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Tahun ini, ia beruntung karena berkesempatan mengajar di kampus yang berada pada posisi ke-18 terbaik di dunia versi QS 100 WCU.

Teliti Bahasa dan Budaya Indonesia di Amerika

Pemilihan negara Amerika sebagai tempat Wati mengajar tersebut selaras dengan dua penelitiannya yang ia kolaborasikan yakni berjudul "Pemetaan Karakteristik Pembelajar BIPA Berdasarkan Latar Belakang Akademik dan Budaya di Benua Amerika" dan "Pengembangan Kamus Digital BIPA Bermuatan Kuliner Jawa Tengah sebagai Pengenalan Budaya Pangan Lokal bagi Mahasiswa Amerika".

Wati menuturkan program pengenalan bahasa Indonesia ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mewujudkan diplomasi budaya ke negara-negara lain.

Ia juga mengatakan upaya tersebut bisa meningkatkan status bahasa Indonesia di kancah dunia.

"Kegiatan ini bisa jadi jadi salah satu bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 khususnya dalam peningkatan status bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional," katanya, dikutip dari laman Unnes, Jumat (13/10/2023).

Kegiatan pengenalan bahasa Indonesia yang dilakukan Wati berhasil memperoleh apresiasi dari dua mahasiswa yang mengikuti kelas BIPA yakni Karina Herrera dan Tate Evans. Kedua mahasiswa tersebut senang telah belajar bahasa Indonesia dan tertarik datang ke Indonesia untuk mencicipi kuliner nusantara.

Dekan FBS Unnes, Dr. Tommi Yuniawan, M.Hum berharap kelas BIPA yang melibatkan Wati tersebut dapat mendukung kegiatan positif bagi para dosen. Menurutnya, program tersebut bisa meningkatkan kerja sama lembaga di dalam dan luar negeri.




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads