Lulusan Terbaik Datang Wisuda Pakai Kursi Roda, Rektor Unesa Ambil Langkah Ini

ADVERTISEMENT

Lulusan Terbaik Datang Wisuda Pakai Kursi Roda, Rektor Unesa Ambil Langkah Ini

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 12 Okt 2023 19:30 WIB
Khoirotul Ula, mahasiswa Unesa yang wisuda dengan kursi roda hingga rektor ambil langkah ini.
Foto: dok. Universitas Negeri Surabaya
Jakarta -

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Nurhasan M Kes berikan apresiasi kepada Khoirotul Ula. Salah satu wisudawan dengan gelar lulusan terbaik dalam Wisuda Unesa ke-108 di Graha Unesa Selasa, 10 Oktober 2023 lalu.

Khoirotul merupakan wisudawati terbaik usai lulus dengan IPK 3,97 dari program S2 Pendidikan Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang datang dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Ia sempat mengalami cedera lantaran kecelakaan saat hendak mendaftar yudisium.

Mengetahui hal tersebut Cak Hasan panggilan akrab Rektor Unesa memberikan dukungan berupa asuransi kesehatan hingga Khoirotul sembuh. Ia juga memberikan apresiasi kepada wisudawan yang tengah hamil besar namun tetap datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai apresiasi kami, universitas memberikan dukungan berupa asuransi kesehatan untuk menunjang proses kesembuhan, dan kami juga memberikan apresiasi terhadap wisudawan yang tengah hamil besar," ujarnya dikutip dari rilis di laman Unesa, Kamis (12/10/2023).

Kronologi Kecelakaan Khoirotul Ula

Dalam penjelasannya, Khoirotul menjelaskan kronologi kecelakaan yang dialaminya. Ia menyatakan jatuh lantaran kaget kala bertemu dengan ibu-ibu bersepeda yang mendadak berbelok di jalan.

ADVERTISEMENT

"Saya jatuh ketika ibu-ibu bersepeda mendadak belok di depan dan di saat bersamaan ada mobil di depan. Saya kaget dan gak fokus, lalu terjatuh," cerita Khoirotul.

Awalnya ia mengira hanya mengalami luka biasa namun ketika berobat ke rumah sakit, Khoirotul mengalami patah tulang sehingga harus melalui proses pemulihan yang cukup lama. Kondisi ini juga membuatnya harus mengenakan kursi roda yang menghambat kegiatan sehari-harinya.

Bahkan pada proses pendaftaran yudisium ia juga terpaksa menggunakan kursi roda. Meski begitu, Khoirotul mengaku ia memiliki teman baik yang ikut membantunya menyelesaikan pendaftaran yudisium hingga akhirnya bisa hadir saat wisuda meski dengan kursi roda.

Terkait keadaannya, ia mengaku sempat merasa tidak terima dan mentalnya sempat terguncang. Namun, keluarga selalu hadir dalam prosesnya terlebih wisuda adalah puncak merayakan hasil perjuangannya selama ini.

"Saya sempat berpikir merasa malu harus wisuda pakai kursi roda, tapi keluarga saya memotivasi agar tetap ikut wisuda, karena ini merupakan hasil perjuangan saya selama ini. Saat wisuda saya diantar kakak saya." bebernya.

Setelah lulus, perempuan yang tengah menjadi guru TK itu berharap agar ilmunya bisa memberi banyak manfaat kepada banyak orang. Terutama kepada anak didiknya.

Perjuangan luar biasa yang dilalui Khoirotul juga berbuah manis lantaran ia mendapat anugerah sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,97. Kini, kejadian yang sempat membuatnya malu juga menuai hikmah dengan didapatkan asuransi kesehatan dari rektor kampusnya.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads