.webp)
Wisuda PKN STAN tahun ini mengusung tema 'ADIWIRANAMA' yang terdiri atas Adiwignya (manusia berpendidikan), Gagaran (pedoman), Karuna (kasih sayang/kebaikan), dan Prasama (bersama-sama). Makna dari akronim tersebut adalah harapan agar wisudawan PKN STAN bertransformasi menjadi manusia berpendidikan yang berjalan bersama-sama sesuai dengan tuntunan dan pedoman dalam menebar kebaikan.
Pesan Sri Mulyani Kepada Wisudawati
Di antara para wisudawan, terdapat tiga mahasiswi yang menyandang predikat Wisudawan Teladan. Mereka adalah Lisa Angelia dari D4 akuntansi sektor publik ahli program, Lola Ingantar Saragih dari D4 manajemen keuangan negara alih program, dan Nadhifah Ayu Noviandira dari D3 kepabeanan dan cukai alih program.
"Saya tentu sangat terharu dan bangga karena tiga wisudawati teladan adalah wati, yaitu perempuan," ucap Menteri Keuangan.
Wisudawan Teladan tersebut merupakan wisudawan yang meraih capaian akademik dan nonakademik tertinggi. Capaian akademik meliputi IPK dengan predikat "Dengan Pujian" serta capaian nonakademik meliputi beberapa aspek karakter, antara lain nilai karakter, aktivitas organisasi, dan kontribusi bagi kampus dan masyarakat.
"Pesan saya kepada seluruh Wisudawan Teladan dan semua perempuan-perempuan, pada saat meniti karier jangan berhenti dan menyerah. Yang laki-laki merasa dirinya lebih kuat dan gagah dan persisten mereka sampai di puncak. Anda harusnya juga bisa," ujarnya dalam Wisuda Adiwiranama PKN STAN 2023 disiarkan via Youtube PKN STAN.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mendorong para wisudawati untuk menjadi menteri keuangan perempuan selanjutnya.
"Jadi Anda menjadi pengganti menteri keuangan perempuan pertama, kedua, ketiga, dan juga duduk di depan sana seperti bapak-bapak yang lainnya. Janji ya?" tegasnya.
Menkeu Minta agar Tak Jumawa
Sri Mulyani turut menyampaikan kepada seluruh wisudawan bahwa menjadi orang yang berpendidikan artinya adalah selalu merasa kurang dalam pengetahuan.
"Orang yang berpendidikan adalah orang yang tahu apa yang dia tidak tahu, sehingga dia punya humility-kerendahan hati. Orang yang jumawa-arogan merasa sudah cukup. Meskipun pendidikannya tinggi, mereka tidak berpendidikan karena mereka tidak meraih wisdom sebagai seorang yang melalui proses pendidikan," ujarnya.
Sri Mulyani menekankan, pendidikan adalah mengedukasi diri sendiri baik itu otak juga sikap, karakter, nilai-nilai, cara memandang masalah, cara menilai orang, dan cara melihat ke depan hari ini dan belakang.
Menteri Keuangan berpesan dalam kesempatan ini, agar para wisudawan terus mengasah karakter, sikap, dan kebijakan dalam kehidupan sehari-hari benar-benar menjadi manusia yang berpendidikan.
"Continuous learning, continuous improvement (pembelajaran yang berkelanjutan, peningkatan yang berkelanjutan," pesan Sri Mulyani.
"Saya menasehati tiga perempuan yang menjadi wisudawan teladan, jangan jumawa. Jangan merasa cukup, jangan sombong," tegasnya.
(nir/nah)
