Kisah Anak Pekerja Serabutan, Lulus dengan IPK 3,98 dan Langsung Direkrut Perusahaan

ADVERTISEMENT

Kisah Anak Pekerja Serabutan, Lulus dengan IPK 3,98 dan Langsung Direkrut Perusahaan

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 05 Okt 2023 08:00 WIB
Mohammad Firman Ramadhan, lulusan terbaik PENS dengan IPK 3,98
Foto: Doc. Vokasi Kemdikbud
Jakarta -

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) telah menggelar wisuda ke-21, pada akhir September 2023 lalu. Pada gelaran wisuda tersebut, terdapat lulusan terbaik dengan IPK hampir sempurna.

Lulusan tersebut adalah Mohammad Firman Ramadhan. Ia lulus dari Program Studi Diploma Tiga (D-3) Teknik Informatika PENS dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,98.

"Jujur, saya tidak pernah terpikir bisa dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. Bisa kuliah saja saya sudah sangat bersyukur," ucapnya dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kesulitan Ekonomi dan Kegigihan untuk Lanjut Studi

Ucapan Firman bukan hanya emosional belaka, sebab jauh sebelum menjadi wisudawan terbaik, ia memang berjuang untuk mencapai studi tinggi.

Sejak awal, Ia harus berusaha keras menyakinkan kedua orang tuanya untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi. Terlebih kala itu, kondisi ekonomi dan nilai sekolahnya serba pas-pasan.

ADVERTISEMENT

"Bapak saya saat itu hanya bekerja sebagai juru parkir di pasar," kata Firman.

Namun, dengan tekad yang bulat, ia harus melanjutkan kuliah untuk mengubah nasib dan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi keluarga.

Firman kemudian memilih PENS karena ia meyakini dengan menguasai keterampilan maka ia bisa lebih mudah memperoleh pekerjaan usai lulus.

"Jadi, sejak awal saya memang tertarik ke PENS dan pernah mendaftar di jalur reguler, namun tidak diterima. Akhirnya saya mencoba lagi di gelombang terakhir PSDKU Sumenep dan alhamdulillah diterima," ujar alumni SMAN 1 Sumenep ini.

Lolos Program Beasiswa KIP Kuliah

Meski pada akhirnya diterima PENS, Firman mengaku belum lepas dari kesulitan ekonomi. Perjuangan juga terus dilakukan ayahnya.

Tidak hanya menjadi tukang parkir, ayah Firman juga bekerja serabutan. Dengan penghasilan yang tidak tetap, Firman pun terus memikirkan cara untuk tetap berjuang di studi.

Hasil perjuangannya, ia kemudian lolos dan berhasil menerima program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan bantuan KIP Kuliah ini, Firman akhirnya bisa lebih tenang untuk bisa melanjutkan kuliahnya hingga selesai.

Langsung Ditawari Pekerjaan

Selama kuliah, Firman terus mengasah keterampilannya. Salah satunya, mengikuti magang ada semester 5. Ia memilih magang di perusahaan Maxxi Tani.

Karena kesungguhan dan kompetensi yang dimiliki, Firman yang awalnya magang justru diberi tawaran untuk bekerja sebagai Junior Engineer di perusahaan tersebut.

"Awalnya internship. Namun, saat di user interview malah direkomendasikan untuk langsung ke HRD dengan posisi Junior Engineer. Jadi, yang awalnya interview magang, ternyata malah langsung kerja," terangnya.

Setelah berhasil lulus dan bekerja, ke depan Firman berencana untuk melanjutkan ke program lanjut jenjang Sarjana Terapan. Hal ini juga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Ibunya.

"Insyaallah, tahun depan saya akan melanjutkan ke PENS Program Sarjana Terapan, sembari tetap berkarier di Maxxi Tani. Saya tak ingin ke kampus lain karena di PENS saya mendapatkan banyak pengalaman sekaligus challenge dari dosen-dosen yang sangat kreatif. Tugas dari beliau tidak lagi jadi beban karena dosen selalu mendorong dan memberi semangat," tuturnya.




(faz/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads