Columbia University mengumumkan peluncuran Institute of Global Politics (IGP). Pusat pembelajaran yang turut dibentuk oleh Hillary Clinton ini menyatukan para praktisi, akademisi terkemuka, pembuat kebijakan, dan para pemimpin politik.
Institut tersebut akan bertempat di School of International and Public Affairs (SIPA), Columbia University. Hillary Clinton menjadi salah satu pemegang jabatan utama, yakni sebagai Ketua Dewan Penasihat IGP, seperti dilaporkan oleh Forbes (7/9/2023).
Mahasiswa RI Diajar Hillary Clinton
Hanya mahasiswa yang lolos seleksi selama setahun, yang dapat bergabung dengan institusi tersebut. Menariknya, salah satu mahasiswa asal Indonesia di Columbia University, Deris Nagara menjadi salah satu mahasiswa terpilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini dibuat sama Hillary Clinton dan DEAN SIPA (Keren Yarhi-Milo), langsung dimentorin oleh beliau. Seperti Obama Foundation gitu," kata Deris kepada detikEdu (8/9/2023).
Baca juga: Pesan Deris Nagara untuk Pemuda Indonesia |
Deris menjelaskan, para mahasiswa yang mendaftarkan diri dalam IGP diseleksi langsung oleh tim politikus terkemuka Amerika Serikat tersebut. Mereka yang terpilih adalah kategori top students S1-S3 sesuai kualifikasi di Columbia University.
"Ini seleksinya langsung tim Hillary dan beliau ikut juga di tim tersebut. Untuk pengajarnya langsung Hillary Clinton dan dekan SIPA Columbia," ungkapnya.
Semoga Makin Membuka Jalan untuk RI
Pada forum akademik ini, IGP mempertemukan para akademisi dan pakar untuk membahas solusi atas lima tantangan global yang akan dihadapi dalam waktu dekat, yaitu stabilitas geopolitik, ketahanan demokratik, iklim dan pembangunan yang berkelanjutan, kesejahteraan inklusif dan stabilitas makroekonomi, serta teknologi dan inovasi.
"Partisipasi saya dalam program IGP akan banyak mempertajam pengetahuan dan keterampilan di bidang kepemimpinan, baik dalam politik maupun kebijakan dalam negeri," ujar Deris.
![]() |
Dia berharap, kesempatan ini dapat menjadi pembuka jalan untuk Indonesia, khususnya pemuda dan diaspora agar semakin banyak terlibat dalam politik global.
"Nantinya values tersebut dapat menjadi kontribusi timbal balik untuk Ibu Pertiwi #IndonesiaMengglobal #JabarMengglobal," sebut Deris.
"Hal ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier saya, karena saya bercita-cita untuk berkontribusi pada pemerintah Indonesia dalam berbagai kapasitas seperti menteri pendidikan dan pemuda/menteri luar negeri, gubernur Jawa Barat, dan pada akhirnya, presiden Indonesia," jelasnya.
Ketua BEM SIPA Columbia University ini juga bercerita, dia memperoleh kesempatan untuk berkolaborasi dengan Permanen Mission of Indonesia dan aktif menjadi representatif di berbagai kegiatan PBB.
"Saya mendapat kehormatan untuk berkolaborasi erat dengan berbagai kementerian dan gubernur di Indonesia untuk berkontribusi terhadap kemajuan program pengembangan pemuda dan kebijakan pendidikan," tambahnya.
(nah/twu)