Masih ingat dengan sosok viral Deris Nagara? Si pemuda asal Ciamis yang menjadi Presiden BEM di School of International and Public Affairs (SIPA) Columbia University.
Kini, Deris menjadi CEO dan founder untuk sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembangunan manusia. Organisasi ini dinamainya DANAYA (Darma Nagara Mandaya) dan resmi berdiri pada 13 Juli 2023 lalu.
Melalui DANAYA, muda-mudi Indonesia dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh bimbingan gratis personal development, pemberdayaan, dan advokasi penyediaan pendidikan dengan kualitas terbaik. secara online. Peserta juga bisa mendapatkan bekal persiapan beasiswa melalui program yang diselenggarakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tengah merintis organisasi tersebut, Deris mengaku mempunyai gagasan yang hendak direalisasikan setelah pulang ke Indonesia nanti. Saat ini, dia masih menempuh pendidikan di Columbia University melalui beasiswa LPDP Kemenkeu RI.
Strategi Jembatani Akademisi Luar & Dalam Negeri
Deris mengungkap, ide mengenai organisasi nirlaba yang baru saja dia dirikan berasal dari pengalamannya di posisi kepemimpinan kepemudaan, baik di kancah nasional maupun internasional. Berdasarkan berbagai pengalaman yang pernah dilakukan, dia menyebut ada banyak jejaring talenta global untuk berbagi ilmu kepada anak bangsa.
"Almarhumah mamih Deris pernah bilang, 'Deris jadilah sumber mata air, sumber kebaikan, tebarkan kasih dan kebaikan di mana pun Deris berada'," kata dia kepada detikEdu, ditulis Rabu (9/8/2023).
"Salah satu tujuan hidup saya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan saya memiliki harapan besar untuk membangun negeri dengan berfokus pada 4 area utama: education transformation (transformasi pendidikan), social change (perubahan sosial), community development (pembangunan komunitas), and youth empowerment (pemberdayaan pemuda)," ungkap Deris.
Di sisi lain berbagai forum dan kegiatan berskala internasional menurut Deris mampu membuat pihak global memahami apa yang akan dilakukan oleh akademisi Indonesia. Deris mengatakan, dia kerap berani mengartikulasikan sebagai pemimpin kepemudaan sekaligus akademisi untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Dari situ, ketika mereka sudah tau apa yang kita lakukan dan kontribusikan, kita mulai melakukan berbagai macam diskusi untuk membuat perencanaan program atau projek bersama (seperti) seminar, workshop, training, transfer knowledge and skills, capacity building melalui networking atau forum," jelasnya.
"Hal ini yang menjembatani hubungan diplomasi dan kerjasama akademisi luar negeri dan dalam negeri," imbuh Deris.
Menurutnya pribadi, supaya dapat produktif berjejaring dengan akademisi atau pakar dari luar negeri, akademisi Indonesia harus tetap kembali ke fondasi utama berupa self-identification, self-regulation, dan self-awareness.
"Kita perlu mengenal strength utama dan opportunity kita yang nantinya kita manage ke dalam pembangunan personal branding kita," ujarnya.
Setelah mengenali diri sendiri dan mulai memiliki personal branding yang tepat, Deris menyebut perlunya unsur brave (keberanian), connect (terhubung), communicate (mengomunikasikan), dan articulate (mengartikulasikan), dan willing to learn (kesediaan untuk belajar) dari orang lain.
"Para pakar dan akademisi dari luar negeri itu sangat senang dan baik sekali dalam berbagi ilmu dan pengalaman. Jadi kita yang harus berani untuk approach mereka walaupun kita belum memiliki connection," paparnya.
Meski demikian, dia mengingatkan untuk setidaknya mengetahui latar belakang pakar yang bersangkutan.
Deris mengatakan, para akademisi Indonesia di luar negeri perlu mengikuti berbagai kegiatan berjejaring dan yang berkaitan. Setelah itu, tak lupa untuk menjaga jejaring tersebut.
"Tak lupa, maintaining network itu perlu, jadi jangan hanya saat detik itu bertemu dan tidak dijaga hubungan silaturahminya, melainkan harus dijaga sampai akhir, dan jika kita dapat membantu, kita bantu," pesannya.
Inginkan Pemuda yang Junjung Nilai Kehidupan
Deris menginginkan agar organisasi nirlaba DANAYA mampu memberikan sumbangsih untuk negeri dalam bidang pendidikan dan pembangunan manusia. Menurutnya, lembaga yang baru saja dia lahirkan ini diharap dapat membawa pemuda Indonesia supaya menjunjung tinggi nilai kehidupan dengan kekayaan budi pekerti, etika, serta spiritual yang tinggi.
"Karakteristik pemuda yang mengerahkan segala upaya dan kemampuan untuk membangun negeri namun tetap melandaskan ikhtiar pada kekuatan Yang Maha Perkasa. DANAYA tentu saja terinspirasi dari kebijakan publik khususnya kebijakan dan program pendidikan dan kepemudaan, dan sosial budaya," terang Deris.
"Saya mengklasifikasikan kategori-kategori yang terintegrasi sebagai advokasi yang disebut "Genta Mandaya" yang bermakna menggaungkan suara masyarakat lokal dan memberdayakan mereka melalui berbagai kegiatan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal untuk meningkatkan pembangunan manusia Indonesia," tuturnya.
Pemuda 26 tahun ini bersyukur pada tahun ini mampu mendirikan organisasi nirlaba tersebut.
"Hal ini menjadi bagian dari sumbangsih bakti negeri dari diri untuk mengabdi kepada ibu pertiwi," pungkasnya.
Baca juga: Pesan Deris Nagara untuk Pemuda Indonesia |
(nah/nwk)