Sebagai karyawan yang baru mencicipi dunia pekerjaan, fresh graduate kerap kali tidak tahu bagaimana cara mengalokasikan uangnya dengan baik. Beberapa dari mereka ada yang terjebak perilaku konsumtif sehingga uang gajinya hanya masuk dan keluar lagi dari rekening.
Melihat hal tersebut, Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kenny Roz berpendapat bahwa fenomena tersebut terjadi pada anak-anak muda karena mereka mengesampingkan perencanaan anggaran.
"Banyak dari mereka yang beralasan terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Ada juga yang menganggap perencanaan anggaran tidak memberikan efek apa-apa dan lain sebagainya. Padahal, ini menjadi langkah efektif untuk memetakan pendapatan yang sudah didapat. Mana yang bisa dibelanjakan dan mana yang bisa ditabung," jelasnya dikutip dari laman UMM, Senin (21/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mencatat Keluar Masuk Uang
Kenny mengatakan bahwa karyawan fresh graduate perlu membuat rencana anggaran yang berguna sebagai alat yang kuat dalam mengelola keuangan. Fresh graduate menurutnya banyak yang hanya mengandalkan intuisi atau perkiraan kasar tanpa benar-benar merinci pengeluarannya.
"Siapa saja, terutama anak muda harus mulai dengan mencatat setiap keluar masuknya uang. Kemudian mengkategorikannya secara akurat. Langkah ini dapat membantu untuk mengidentifikasi mana pengeluaran yang tidak perlu," tambahnya.
Kurangi Gengsi
Gaya hidup di kalangan anak muda saat ini telah menjadi kebutuhan yang tak kalah penting dari kebutuhan primer lainnya. Menurut Kenny, para fresh graduate harus bisa memilah dan memilih lingkungan pertemanan yang cocok dengan kondisi keuangan.
Ia berpesan kepada fresh graduate untuk tidak menunjukkan gaya hidup hanya karena teman-teman atau lingkungan media sosial namun lebih harus mempertimbangkan dampak keuangan jangka panjang.
Dengan begitu, fresh graduate harus mulai mengurangi gengsi dan tidak memaksakan membeli barang-barang di luar kapasitasnya.
Belajar Edukasi Keuangan
Kenny menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi generasi muda. Anak-anak muda menurutnya harus aktif mencari tahu bagaimana mengelola keuangan dengan benar dan sesuai.
"Sayangnya, hari ini banyak anak muda yang belajarnya trial and error. Sehingga tidak jarang mereka rugi dan kehilangan banyak uang dari pendapatan," katanya.
(cyu/faz)