Peserta Jambore Dunia dari Indonesia menceritakan suasana Jambore Dunia di Buan, Jeolla, Korea Selatan. Dari cuaca panas menyengat, bakal ada taifun hingga dievakuasi.
Salah satu peserta Jambore Dunia dari Indonesia, Aulia melaporkan dari lokasi Jamdun dari Saemangeum.
Baca juga: Siapa Bapak Pandu Dunia? Ini Profilnya |
"Halo semuanya, jadi kali ini kita sedang persiapan untuk dievakuasi karena ada badai taifun besok, dan ini kondisi di Saemangeum sekarang. Jadi semua orang di sini akan dievakuasi ke beberapa tempat di Korea Selatan," kata Aulia dalam vlog yang diunggah di Instagram Kwartir Daerah Jawa Tengah @pramukajateng & @dutahumaskwardajtg yang dipos Selasa (8/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikEdu sudah mendapatkan izin untuk mengutip keterangan dari foto hingga video reels dari admin @dutahumaskwardajtg.
Hari ini pula Kwarda Jateng menayangkan bagaimana semua kontingen dievakuasi. Tampak gambar diambil di dalam bus yang penuh dengan anggota Pramuka Kwarda Jateng, kemudian ada iring-iringan mobil polisi yang mengawal.
"Seluruh kontingen Jawa Tengah di Saemangeum bergerak menuju tempat evakuasi di Wonkwang University," demikian keterangan itu.
Sebelumnya, pada postingan Minggu (6/8/2023), Kwarda Jateng memposting soal suhu terpanas yang melanda Korsel mencapai 38-39 derajat Celsius, terpanas selama 50 tahun.
Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengimbau peserta Jambore Dunia.
"Jadi adik-adik butuh hidrasi yang banyak, minum sebanyak-banyaknya, apalagi tidurnya di area terbuka, tidak ada pohon, makan yang banyak dan istirahat yang cukup," imbau Atikoh.
Namun Atikoh menambahkan di sinilah tantangannya para pandu diajarkan soft skill survival yang merupakan salah satu dari nilai Pramuka itu sendiri.
Kwarda Jateng pun menjelaskan sederet upaya panitia untuk menangani panas seperti penambahan shuttle bus, perlengkapan payung UV, sunblock, kipas angin portabel, hingga banyak persediaan air mineral botol kemasan dengan es untuk mencegah dehidrasi dan heat stroke.
Kwarnas Pramuka Imbau Orang Tua Peserta Tenang
Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka melalui Wakil Ketua Kwarnas Berthold Sinaulan mengimbau para orang tua peserta Jambore Dunia kontingen Indonesia untuk tetap tenang.
"Orang tua peserta tidak perlu khawatir karena kemungkinan Taifun Khanun akan datang sekitar 9-10 Agustus 2023. Jadi masih ada waktu untuk packing dan masuk ke dalam bus untuk dibawa ke tempat penampungan," tutur Berthold dalam keterangan tertulis yang diterima.
Pemerintah Korsel umumkan peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 akan dikeluarkan dari Bumi Perkemahan Saemangeum lebih cepat dari rencana semula pada 12 Agustus 2023. Hal itu disebabkan Taifun Khanun yang bergerak mendekati Saemangeum. Saat ini persiapan evakuasi tengah dilakukan.
Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan Taifun Khanun tersebut. Kedubes RI di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia.
Menlu Retno Pastikan Jambore Dunia Kelar
Hari ini pula Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan Jambore Dunia di Buan, Jeolla, Korea Selatan, selesai lebih awal. Hal itu menyusul ancaman Taifun Khanun atau angin topan yang diprediksi akan melanda lokasi Jambore Dunia itu.
"Acaranya emang udah nggak ada, karena dengan taifun itu maka acaranya selesai lebih awal, karena teman-teman itu harus dipindahkan," kata Retno di ASEAN Secretariat, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023) seperti dikutip dari detikNews.
Retno mengungkapkan, kontingen RI peserta Jambore Dunia juga saat ini sudah dipindahkan ke lokasi yang aman. Mereka dipindahkan ke Asrama Wonkwang University. Evakuasi 1.500 kontingen Indonesia itu dilakukan secara bertahap. Retno mengatakan ada sekitar 40 bus yang dikerahkan untuk mengangkut para kontingen.
(nwk/twu)