Kisah Jatuh Bangun Abraham, Peraih Medali Olimpiade Kimia Internasional 2023

ADVERTISEMENT

Kisah Jatuh Bangun Abraham, Peraih Medali Olimpiade Kimia Internasional 2023

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 01 Agu 2023 11:00 WIB
Abraham Abednego Lincoln, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR Peraih Medali Perak IChO 2023 dijemput di Bandara Soekarno Hatta oleh Kepala Sekolah, Guru, dan Teman-Teman
Abraham Abednego Lincoln, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR Peraih Medali Perak IChO 2023 dijemput di Bandara Soekarno Hatta oleh kepala sekolah, guru, dan teman-teman. Foto: BPK Penabur Jakarta
Jakarta -

Abraham Abednego Lincoln, anak bangsa berprestasi asal SMAK 1 Penabur Jakarta berhasil membawa pulang medali perak dalam ajang International Chemistry Olympiad (IChO) 2023 di Swiss pada 16-25 Juli 2023.

Tidak sendiri, Abraham berhasil mengharumkan nama Indonesia bersama peserta olimpiade perwakilan RI lainnya yakni Kevin Lius Bong dari SMAK Petra 1 Surabaya yang sama-sama meraih medali perak, serta Muhammad Ezra Sarliviano dari MAN Insan Cendekia Serpong dan Muhammad Adyan Dafi dari SMA Cahaya Rancamaya Bogor yang meraih medali perunggu.

Bagi Abraham, kesuksesannya meraih medali perak olimpiade IChO 2023 menyimpan cerita tersendiri di baliknya. Pasalnya, jalannya tidak semulus yang terlihat saat ini. Untuk berhasil masuk tim nasional olimpiade, ia harus jatuh bangun terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sempat Tak Percaya Diri

Pada tahun 2021, Abraham berhasil menaklukkan ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) kemudian masuk ke tahap dua untuk International Chemistry Olympiad (IChO). Sayangnya, ia tak berhasil lolos sehingga tidak bisa langsung masuk timnas.

Pengalaman tersebut membuatnya sempat enggan maju kembali sebagai peserta olimpiade kimia. Ia lebih tertarik menjadi tutor bagi para peserta Olimpiade Kimia tahun depan. Beruntungnya, Abraham kemudian didorong oleh sang pelatih untuk kembali menjadi peserta.

ADVERTISEMENT

"Dorongan dari pelatih saya di Pelatnaslah yang membuat saya kembali bersemangat dan mulai mengikuti pelatihan dari tahap awal untuk IChO 2023, meskipun di hati masih berpikir tidak pantas dan merasa kemampuan kimia saya sudah menurun," kata Abraham, dikutip dari laman BPK Penabur, Selasa (1/8/2023).

Lolos sebagai Perwakilan Indonesia

Setelah bangkit kembali untuk mengikuti olimpiade, Abraham meniatkan diri untuk menambah skill baru atau tidak berharap lolos. Akan tetapi, kenyataan malah berkata sebaliknya, Abraham akhirnya berhasil lolos sebagai perwakilan Indonesia.

Ia pun kemudian berangkat ke Swiss pada 16-25 Juli 2023 untuk bertanding bersama tiga orang lainnya. Ia bersaing dengan 348 peserta yang berasal dari 89 negara. Abraham mengerjakan tes teori dan praktikum dengan durasi lima jam dalam dua hari.

"Menurut saya, IChO kali ini cukup menyenangkan. Soal yang diberikan menantang dan membahas permasalahan di lingkungan sekitar saat ini, sehingga mengajak kami para peserta untuk berpikir kritis agar dapat menemukan solusi yang tepat," terangnya.

Dapat Apresiasi dari Banyak Pihak

Kepulangan Abraham dan tim olimpiade lain tentunya sangat disambut baik oleh berbagai pihak. Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin pun mengapresiasi prestasi Abraham dan lainnya atas perolehan medali di ajang bergengsi ini.

"Merupakan prestasi yang membanggakan dari siswa-siswa yang mendapatkan dua medali perak dan dua medali perunggu. Tentu harapan ke depannya bisa mendapatkan medali emas. Ini merupakan bagian ikhtiar kita dalam mempersiapkan talenta agar lebih kuat. Saya ucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada siswa karena mereka sudah meraih prestasi yang tidak mudah didapatkan," tutur Tatang dalam laman Puspresnas, dikutip pada Selasa (1/8/2023).

Selain itu, Abraham dan lainnya mendapat apresiasi dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Hendarman. Ia menyampaikan rasa bangga atas medali-medali yang berhasil diraih oleh keempat anak bangsa tersebut.

Menurutnya, Abraham dan tiga lainnya sudah mendapatkan perguruan tinggi. Dua di antaranya adalah penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM), yaitu Muhammad Ezra Sarliviano di University of Toronto jurusan Material Science dan Abraham Abednego Lincoln di Nanyang Technological University jurusan Material Engineering.

Sementara dua siswa lainnya yaitu Kevin Luis Bong telah mendapatkan Beasiswa ASEAN dari Pemerintah Singapura di National University of Singapore jurusan Chemical Engineering dan Muhammad Adyan Dafi diterima di Universitas Indonesia pada jurusan Teknik Kimia melalui Seleksi Jalur Prestasi (SJP).

Belajar Bangkit dari Keterpurukan

Menurutnya, ia tidak menemukan kesulitan yang berarti saat mengerjakan soal IChO. Ia merasa telah tahan uji mulai dari sekolah hingga Pelatnas, sehingga mengerjakan soal olimpiade tersebut merupakan hal biasa.

Dengan prestasinya tersebut, Abraham menjadi belajar untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Ia telah memiliki pengalaman jatuh bangun bahkan hampir menyerah. Namun, pengalaman pahit tersebut nyatanya berbuah manis dan bisa membuat dirinya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.




(cyu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads