Profesor ITS Kembangkan Alat untuk Antisipasi Kegagalan Rekayasa Perangkat Lunak

ADVERTISEMENT

Profesor ITS Kembangkan Alat untuk Antisipasi Kegagalan Rekayasa Perangkat Lunak

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 29 Jul 2023 10:00 WIB
Guru besar Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng
Guru besar Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng Foto: Dok. ITS
Jakarta -

Fungsi perangkat lunak sudah tidak bisa dipisahkan dari teknologi manusia karena perannya yang sangat penting. Dapat dilihat sebagian besar produk teknologi saat ini menggunakan perangkat lunak.

Atas dasar hal tersebut, guru besar Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng mengembangkan alat baru yang digunakan untuk menganalisis artefak rekayasa perangkat lunak beserta metodenya.

Menurutnya, semakin kompleks penggunaan perangkat lunak maka harus ada pendekatan ilmiah yang terukur dalam membangun, mengoperasikan, dan merawatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Survei menunjukkan bahwa hampir 70 persen proyek pengembangan perangkat lunak di Amerika Serikat dianggap mengalami kegagalan," paparnya dikutip dari laman ITS, Jumat (28/7/2023).

Ia mengatakan penelitian yang dilakukannya berdasarkan pada permasalahan yang muncul seperti bagaimana menerapkan analisis artefak rekayasa perangkat lunak lebih efektif dalam mengenali potensi cacat, meningkatkan keterkaitan antar artefak, dan memastikan kualitas produk.

ADVERTISEMENT

Metode UStrack dan MultiPhiLDA

Metode User Story Tracker atau UStrack yang diusulkan Daniel dapat memungkinkan ekstraksi user story dari berita daring. User story sendiri merupakan bentuk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang penting dalam metodologi pengembangan dengan basis Agile.

Dengan UStrack, pengembang bisa menemukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem dalam suatu proyek perangkat lunak, bahkan dengan keterbatasan sumber data.

Selain itu, Daniel mengembangkan metode MultiPhilDA yang dapat mengenali kebutuhan yang tidak relevan pada Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL).

Pendekatan dalam metode ini didasarkan pada nilai Angle-Based Outlier Factor (ABOF) untuk memisahkan pernyataan kebutuhan yang tidak relevan dari populasi SKPL secara keseluruhan.

Manfaat di Bidang Pendidikan

Di sektor pendidikan, penelitian tentang bidang analisis artefak ini memiliki peran dalam mengembangkan solusi yang bisa membantu pengembang e-learning untuk membangun sistem penilaian otomatis untuk jenis pertanyaan yang menerima rancangan teknik, terlebih dalam hal artefak perancangan perangkat lunak.

"Hal ini menjadi terobosan penting dalam pembelajaran daring, karena dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi penilaian siswa," ujar Daniel.

Kepala Pusat Publikasi Ilmiah ITS tersebut mengatakan bahwa hasil penelitiannya bisa menjadi terobosan yang signifikan. Lewat pertimbangan kesamaan struktural dan semantik dalam berbagai jenis diagram Unified Modeling Language (UML), maka memungkinkan penilaian otomatis akan berguna bagi pengembangan perangkat lunak.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads