Kompetisi merancang kendaraan hemat energi Shell Eco Marathon 2023 yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 4-9 Juli lalu dimenangkan 3 perguruan tinggi negeri (PTN).
Mahasiswa yang berhasil menduduki puncak kompetisi adalah perwakilan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya (UB).
Untuk diketahui, kompetisi inovasi kendaraan hemat energi ini diikuti 77 tim dari 13 negara seperti Indonesia, China, India, Malaysia, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Thailand, Vietnam, Kazakhstan, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi @ditjen.dikti, Selasa (11/7/2023) dijelaskan bila pada kategori Urban Concept juara pertama berhasil disapu bersih oleh tim mahasiswa Indonesia.
Siapa saja dan apa mobil kendaraan masa depan yang diciptakan? Berikut ini informasi selengkapnya.
PTN Juara Shell Eco Marathon 2023
1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
ITS bersama Team Sapuangin menjuarai juara pertama on-track Subkategori Urban Concept Internal Combustion Engine (ICE) dengan catatan waktu terbaik yaitu 422,9 KM/II. Tak hanya itu dikutip dari laman resmi ITS, Tim Atasena juga meraih juara ketiga on-track kategori Prototype Hydrogen Fuel Cell.
Dengan keberhasilan ini, Tim Sapuangin berhasil menduduki posisi ketiga sehingga akan mewakili Asia Pasifik dan Timur Tengah di ajang Drivers World Championship (DWC) 2023. Ajang ini akan berlangsung di India.
Tak hanya di sirkuit, di luar sirkuit Tim Sapuangin ITS ikut menyabet berbagai penghargaan seperti juara pertama Data and Telemetry Award. Tidak hanya itu, pada kategori lomba Eco-friendly, Tim Antasena ITS juga meraih juara kedua Carbon Footprint Reduction Award.
Tim Sapuangin ITS memenangkan kategori Urban Concept dengan mobil Sapuangin XI Evo 3. Mobil ini melakukan balapan tiga lap dengan total jarak 12,3 km dan batas waktu 30 menit.
Sapuangin XI Evo 3 menjadi mobil dengan efisiensi bahan bakar yang sangat baik yakni sebesar 422,9 km per liter.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Bersama tim Semar Urban, UGM memenangkan Subkategori Urban Concept Bahan Bakar Hidrogen dengan capaian waktu terbaik yakni 276,4 km per m3. Mengutip laman resmi UGM, Reynolds Widhiyanurrochmansyach koordinator tim Semar Urban menjelaskan nama mobil mereka adalah Urban Hydroz.
Urban Hydroz menggunakan bahan bakar hidrogen yang dianggap lebih hemat dibanding bahan bakar lainnya.
"Kendaraan ini menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan tenaga listrik melalui reaksi antara hidrogen dan oksigen di dalam sel bahan bakar. Hal ini menghasilkan emisi air murni sebagai satu-satunya produk sampingan, menjadikannya kendaraan yang sepenuhnya bebas emisi dan ramah lingkungan," kata Reynolds.
Tak hanya bahan bakar, Urban Hydroz juga memiliki desain aerodinamis untuk meningkatkan efisiensi energi ketika mobil bergerak.
3. Universitas Brawijaya (UB)
UB melalui Apatte62 Brawijaya Team I memenangkan Urban Concept Subkategori Baterai Elektrik dengan capaian waktu terbaik yaitu 182,6 km/kWh.
Posisi Apatte62 di subkategori ini mengungguli dua universitas dari Indonesia yakni Universitas Indonesia (Arjuna) dengan hasil 171,6 km/kWh. Sedangkan di posisi selanjutnya Universitas Negeri Jember (Titen) dengan perolehan 115,0 km/kWh.
Pemenang pada Shell Eco Marathon 2023 di tingkat Asia Pasifik dan Timur Tengah ini akan melaju ke Shell Eco Marathon World Championship yang diadakan di India. Tim ITS akan mewakili Indonesia untuk kategori ini.
Selamat untuk 3 PTN atas prestasi yang diraihnya dan semangat Tim Sapuangin ITS untuk kompetisi selanjutnya!
(pal/pal)