Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Sekolah Dasar mengajak 322 pengajar sekolah dasar untuk mempelajari kiat memanfaatkan buku bacaan bermutu di sekolah secara daring. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Room to Read/ProVisi, Taman Bacaan Pelangi, dan Mutiara Rindang pada 6-8 Juni dan 13-15 Juni 2023 lalu.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan daring ini menjadi salah satu fokus dari Merdeka Belajar ke-23 yang telah diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Februari 2023. Pelatihan ini dilakukan guna mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
"Program buku bacaan bermutu melengkapi program lainnya untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa. Buku berperan penting meningkatkan kompetensi literasi dan menumbuhkan minat baca, karena buku menawarkan konteks tempat dan pengalaman baru melalui kejadian yang dialami tokoh cerita," kata Muhammad Hasbi dalam pelatihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buku memberikan ruang imajinasi untuk mengeksplorasi dunia baru melalui kekayaan ilustrasi dan kekuatan cerita fantasi, dan buku memberikan kesempatan untuk memberikan konteks yang sudah dikenal," sambungnya.
Adapun fokus pemanfaatan buku bacaan bermutu, yaitu pengelolaan buku di pojok baca dan perpustakaan, kegiatan membaca untuk memanfaatkan buku bacaan bermutu, serta kegiatan pemanfaatan buku bacaan bermutu lewat kegiatan di sekolah dan luar sekolah.
Selama pelatihan, fasilitator dari Taman Bacaan Pelangi dan Mutiara Rindang menekankan bahwa lingkungan membaca yang positif dapat membantu meningkatkan minat baca anak. Misalnya dengan menjenjangkan buku sesuai tingkat kesulitannya dan memajangnya di lokasi yang mudah dijangkau siswa.
Tak hanya itu, kegiatan membaca nyaring diajarkan kepada peserta untuk menunjukkan bahwa membaca adalah kegiatan yang mengasyikkan. Diharapkan, setelah dibacakan nyaring oleh guru, anak-anak akan lebih menyukai buku di mana pun dan kapan pun. Kegiatan membaca nyaring dilakukan dengan ekspresi, intonasi, dan gerak tubuh sehingga buku menjadi lebih hidup dan mudah dipahami siswa.
Meskipun dilaksanakan secara daring, peserta pelatihan antusias mengikuti sesi. Beberapa pun diundang untuk mempraktikkan, salah satunya Suparmin dari SDN Cipete Utara 15 yang membaca buku berjudul 'Penghuni Rumah Tua'.
Di akhir pelatihan, Komsiatun, peserta dari Tulang Bawang Barat, berbagi rencana kegiatan pemanfaatan buku di sekolahnya, di antaranya pengaktifan pojok baca dan perpustakaan dengan melaksanakan kegiatan membaca dengan mengajak guru-guru lain.
Semua pemangku kepentingan pendidikan baik murid, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, orang tua, dinas pendidikan, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam memanfaatkan buku bacaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pelatihan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia yang dilakukan sejak April silam. Selain pelatihan daring, para peserta juga diberikan tugas mandiri untuk memastikan materi tersampaikan dan diaplikasikan dengan baik.
(Content Promotion/ProVisi)