Muhammad Haikal Pramono, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membagikan pengalamannya sebagai penerima beasiswa Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship (AFP) 2023 di Amerika Serikat.
Beasiswa YSEALI merupakan beasiswa yang dicetuskan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. YSEALI memberikan kesempatan bagi delapan pemuda terpilih asal Asia Tenggara untuk bertukar pengalaman dalam hal profesionalitas dan kepemimpinan.
Melansir situs ITS, tujuan Haikal memperoleh beasiswa ini adalah untuk memotivasi orang lain bahwa kegiatan volunteer bukan sekadar kegiatan sosial saja melainkan wadah untuk mengapresiasi hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui program YSEALI inilah generasi muda diapresiasi atas komitmennya dalam memberikan gerakan dan dampak positif bagi lingkungan sosialnya," urainya dalam laman ITS, dikutip pada Sabtu (1/7/2023).
Ada tiga topik pembelajaran yang disediakan beasiswa YSEALI ini yakni Civic Engagement, Environmental Issues, dan Social Entrepreneurship and Economic Development.
Dapat Ilmu soal Peran Masyarakat
Selama lima minggu menjalani beasiswa YSEALI di Amerika Serikat, Haikal mendapat banyak pengetahuan terutama soal peran masyarakat. Ia mempelajari tentang bagaimana masyarakat bisa berperan aktif dalam kebijakan pemerintah lewat gerakan kolaboratif dengan pemerintah.
Selain itu, Haikal mendapat ilmu baru tentang cara pandang masyarakat dalam menyikapi permasalahan di bidang pendidikan, sustainable development tentang cara mengelola sebuah gerakan, hingga cara penggunaan politik yang baik bagi sebuah gerakan.
Haikal juga mendapat pengalaman berkunjung beberapa tempat organisasi, pemerintahan, dan yayasan besar di Arizona.
"Dari sinilah kita bisa mengetahui langsung bagaimana fungsi dan peran masyarakat dalam gerakan sosial di kota itu," ungkapnya.
Aktif dalam Gerakan Sosial
Selaras dengan tujuannya ikut dalam beasiswa YSEALI untuk memotivasi orang lain menjadi sukarelawan, Haikal pun aktif melakukan gerakan sosial selama menjadi mahasiswa. Bahkan, ia menggagas platform Ajak Gerak yang bertujuan untuk memberi kesempatan pelajar melanjutkan pendidikan.
Platform Ajak Gerak didirikan sejak tahun 2023 dan telah memiliki lebih dari 62.000 pengikut di Instagram. Selain itu, platform tersebut telah berkembang menjadi Ajak Jago dan Ajak Belajar.
"Ini juga menjadi landasan yang kuat untuk menjadi nilai tambah mengikuti program YSEALI AFP kali ini," jelas mahasiswa Departemen Perencanaan dan Wilayah Kota ITS tersebut.
Cara Memperoleh Beasiswa YSEALI
Menurut Haikal, beasiswa YSEALI menjadi salah satu beasiswa yang tahapan seleksinya cukup sederhana. Pasalnya, berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar hanya membutuhkan Curriculum Vitae (CV), surat rekomendasi, dan esai.
"Jadi bagi mereka yang tidak memiliki sertifikat TOEFL atau bukan mahasiswa berprestasi juga memiliki kesempatan," bebernya.
Adapun CV yang bisa digunakan untuk mendaftar bukan seperti CV pada umumnya yang penuh dengan pengalaman organisasi, pekerjaan, atau prestasi kejuaraan. CV yang digunakan untuk mendaftar beasiswa YSEALI ini berisi pengalaman volunteer atau gerakan sosial.
Selain itu, esai yang diminta hanya berisikan 250 kata tentang harapan calon awardee setelah mengikuti program beasiswa YSEALI. Setelah lolos pemberkasan, langkah selanjutnya adalah wawancara.
Haikal berharap akan ada lebih banyak lagi yang mengikuti beasiswa YSEALI dan aktif memberikan dobrakan dalam bidang sosial untuk memajukan negaranya masing-masing.
"Diharapkan pula ke depannya makin banyak orang untuk bisa melakukan hal baik dalam bentuk gerakan sosial atau yang lain," tuturnya.
(nwy/nwy)