Sebanyak 16 mahasiswa penerima Beasiswa Darmawisata akan mengikuti studi selama setahun di sepuluh universitas di Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari empat kampus yang memiliki jurusan Bahasa Indonesia yaitu Keio University, Kanda University, Nihon University dan Chulalongkorn University.
Beasiswa Darmasiswa sendiri adalah program beasiswa non-gelar yang merupakan hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI.
Program ini ditawarkan kepada semua warga negara asing dari negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Di Jepang, Beasiswa Darmasiswa disalurkan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Yusli Wardiatno menjelaskan pemberian beasiswa Darmasiswa ini adalah bagian dari upaya Pemerintah untuk terus memperkenalkan budaya dan membuat Bahasa Indonesia semakin mendunia.
"Selain itu, KBRI juga ikut mempromosikan berbagai budaya Indonesia bagi generasi muda Jepang," ungkap Yusli Wardiatno dalam acara pembekalan teknis sebelum keberangkatan ke Indonesia yang diselenggarakan di KBRI Tokyo pada Rabu, (21/6/2023) dalam rilis yang diterima detikEdu.
Pesan Wakil Dubes RI di Tokyo
Acara tersebut, juga dihadiri Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang John Tjahjanto Boestami. Ia mengapresiasi 16 penerima beasiswa Darmasiswa dan menitipkan pesan untuk mempergunakan dan memanfaatkan waktu sebijak-bijaknya.
"Selamat untuk rekan-rekan semua yang telah mendapatkan beasiswa Darmasiswa RI periode 2023 ini. Gunakan waktu dengan bijak dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada, seperti perpustakaan dan interaksi dengan dosen dan teman sekelas," katanya.
John juga mengingatkan agar 16 mahasiswa penerima beasiswa mengingat bila masing-masing individu sedang mewakili Jepang di Indonesia. Sehingga ia berharap ketika pulang, mereka bisa menjadi duta bahasa Indonesia yang bisa memperkenalkan budaya dan bahasa ke masyarakat Jepang.
"Bawa pulang pengalaman dan pengetahuan yang rekan-rekan dapatkan di Indonesia dan bagikan dengan orang-orang di sekitar. Jadilah duta bahasa Indonesia yang memperkenalkan kekayaan budaya dan bahasa Indonesia kepada masyarakat Jepang," tambahnya.
Mendamping Wakil Dubes RI, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo Meinarti Fauzie memberikan tips dan menjelaskan makanan yang ada di Indonesia.
"Di Indonesia hanya ada dua musim, jadi tidak perlu membawa baju musim dingin. Teman-teman juga perlu memperhatikan makanan Indonesia yang cenderung manis dan pedas yang mungkin perlu penyesuaian, khususnya saat teman-teman baru tiba di Indonesia," terang Meinarti Fauzie.
Respon Mahasiswa Jepang Penerima Beasiswa Darmasiswa
Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa penerima Beasiswa Darmasiswa memberikan respon yang positif. Seperti yang diperlihatkan oleh Ryo Ogata asal Keio University yang akan ditempatkan di Universitas Negeri Yogyakarta.
Ryo mengaku dirinya tidak sabar berangkat ke Indonesia. Bahkan ia sudah mempelajari Indonesia dan memiliki rencana jangka panjang ketika nanti pulang ke Jepang.
"Saya sudah sedikit banyak belajar mengenai Indonesia. Sepulang dari sana saya akan menulis tentang budaya gotong-royong yang menjadi kebiasaan dari masyarakat Indonesia," kata Ryo Ogata.
Tak hanya Ryo, Chika Sato dari Kanda University of International Studies juga menyatakan hal yang sama. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KBRI Tokyo.
"Terima kasih kepada KBRI Tokyo yang telah memberikan pembekalan kepada para mahasiswa penerima beasiswa Darmasiswa," ungkap Chika.
Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian kenang-kenangan dari KBRI Tokyo kepada para peserta penerima beasiswa Darmasiswa.
(faz/faz)