Cerita Tamara: Ikut 2 Sekolah Sekaligus-Kantongi 12 LoA Kampus Top Dunia

ADVERTISEMENT

Cerita Tamara: Ikut 2 Sekolah Sekaligus-Kantongi 12 LoA Kampus Top Dunia

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 15 Jun 2023 16:30 WIB
Tamara Feri Kusuma Putri.
Tamara Feri Kusuma Putri. (Foto: Dok. Tamara)
Jakarta -

Tamara Feri Kusuma Putri menuai buah manis dari jerih payahnya. Perempuan asal Yogyakarta itu mendapat 12 Letter of Acceptance (LoA) dari 11 kampus top dunia.

Kepada detikEdu, Tamara menceritakan pendidikan SMA yang terbilang cukup unik. Bagaimana tidak, Tamara sudah mencicipi sekolah di 3 negara berbeda, yakni, Indonesia, Malaysia, dan Inggris.

Bagaimana perjalanan Tamara menempuh pendidikan di 3 negara? Begini kisahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jejak SMA Tamara: dari Indonesia hingga Inggris

Mengikuti langkah kakaknya, Tamara awalnya bertekad untuk menempuh SMA di SMA Taruna Nusantara, Magelang. Nilai yang didulangnya selama SMP membantu Tamara menggapai SMA impiannya.

Akan tetapi, orang tua Tamara menyarankan pengalaman baru dengan bersekolah di Malaysia. Akhirnya sambil menunggu pengumuman dari SMA Taruna Nusantara, Tamara juga mendaftarkan diri ke Malaysia.

ADVERTISEMENT

"Dari nilai ujian provinsi aku minta surat buat jadiin bukti bahwa nilaiku segini. Nah, nilai itu akhirnya aku submit buat daftar sekolah di Malaysia," ujar Tamara.

Nasib baik berpihak ke Tamara. Ia diterima di kedua sekolah pilihannya. Meski sempat dilema, akhirnya Tamara mengikuti pembelajaran di dua sekolah pada saat yang bersamaan.

"Pas itu kan online gara-gara Covid, jadi aku kalau misalnya pagi laptopnya dua gitu, jadi sekolahnya barengan," jelasnya.

Tamara sempat terpikir untuk memilih sekolah di Malaysia saja. Namun, saat itu perbatasan Malaysia masih ditutup. Ia akhirnya memilih melanjutkan sekolah di Magelang hingga kelas 10.

"Karena enggak ada kepastian aku bisa masuk Malaysia kapan, jadi aku mutusin lanjut TN dulu aja," katanya.

Semangatnya untuk sekolah di luar negeri masih menggebu-gebu. Tamara akhirnya mendaftarkan diri ke Cardiff Sixth Form College program A levels di Inggris dan berhasil lolos dengan beasiswa.

Temui Minat Saat Magang di Rumah Sakit

Tamara sempat mengikuti magang di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta. Sebagai asisten dokter, Tamara mengikuti dokter untuk visitasi pasien khususnya di bangsal kanker.

Masa magang Tamara menumbuhkan empati dan minatnya pada bidang kanker. Di situ, Tamara bertemu dengan pasien kanker anak bernama Naura.

"Naura leukimia stadium kritis. Dia itu harus segera ditreatment kemoterapi. Tapi sayangnya, BPJSnya itu engga aktif. Proses administrasi engga bisa sejalan sama jadwal treatmentnya," cerita Tamara.

Tamara akhirnya mengajak teman-temannya untuk menggalang dana demi pengobatan Naura. Berbekal izin dari dokter, keluarga Naura, serta dukungan dari teman dan keluarga, akhirnya Tamara melancarkan misinya.

"Akhirnya aku bisa ngumpulin dana dan aku berikan ke orang tuanya Naura," ujarnya senang.

Lewat pengalaman itu, Tamara terdorong untuk menekuni bidang kanker. Sekembalinya ke Inggris, Tamara mulai merancang kariernya pada program studi pilihannya, Biokimia.

Kini Tamara tengah mengikuti kelas terakhir dalam program A levels. Ia bisa bernafas lega karena sudah kantongi 12 LoA dari 12 top dunia.

Daftar 12 LoA Tamara Feri Kusuma Putri

1. University of California San Diego (Biochemistry)
2. University of California Davis (Biochemistry)
3. King's College London (Biochemistry)
4. University of Glasgow (Biochemistry)
5. Newcastle University Medicine Malaysia (Meidicine)
6. University of Auckland (Biomedical Science)
7. University of British Columbia (Science)
8. The University of Sydney (Biomedical Engineering)
9. The University of Sydney (Medical Science)
10. University of New South Wales (Biomedical Engineering)
11. The University of Melbourne (Biomedicine)
12. Monash University (Biochemistry)

Tips Dapat LoA dari Kampus Luar Negeri

Kepada detikEdu, Tamara juga membagikan tips bagi detikers yang ingin kuliah di luar negeri. Simak ya!

1. Pertahankan Akademik

Menurut Tamara, nilai akademik harus dipertahankan dari jauh-jauh hari. Siswa yang senantiasa menabung nilai A sejak kelas 1 itu juga tidak menyarankan Sistem Kebut Semalam (SKS) jika ingin nilai yang memuaskan.

"Sistem 1 SKS buat kejar satu semester semalem itu doesn't work for me dan cara nyiapinnya beda-beda. Find your own way buat belajar," sarannya.

2. Personal Statement

Berbeda dengan sistem seleksi masuk kampus di Indonesia, beberapa kampus luar negeri mewajibkan personal statement dalam proses seleksinya. Hal terpenting, menurut Tamara, adalah mengetahui minat dari bidang studi yang ingin kamu pelajari.

"Pas bikin personal statement cari tahu dulu apa interestnya. Dengan buka-buka lecture misalnya. Terus harus punya work experience biar kita tahu apa yang mau kita lakukan, konsekuensinya apa, skill apa yang bisa didapat dari pursuing that degree," paparnya.

3. Wawancara

Tahap terakhir dari seleksi kampus luar negeri ialah wawancara. Tamara menyarankan untuk menguasai personal statement yang telah ditulis, karena, pewawancara akan menanyakan seputar isi dari personal statement.

"Mereka interviewnya seputar akademik jadi saran aku adalah make sure apa yang diomongin di personal statement kamu kuasai," pungkasnya.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads