Blak-blakan Judha, Siswa SMA Pradita Dirgantara yang Diterima 11 Kampus Luar Negeri

ADVERTISEMENT

Wawancara Khusus

Blak-blakan Judha, Siswa SMA Pradita Dirgantara yang Diterima 11 Kampus Luar Negeri

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 08 Jun 2023 12:30 WIB
Judha Hoka Wishika
Foto: SMA Pradita Dirgantara
Jakarta -

Raut bahagia tergambar di wajah Judha Hoka Wishika. Siswa kelas 12 SMA Pradita Dirgantara ini diterima 11 kampus luar negeri mulai dari National University Singapore (NUS) hingga Monash University.

Sambil ditemani sang ibu, siswa berkacamata itu menceritakan bagaimana dirinya bisa diterima di 11 kampus dan 13 program studi.

Seperti apa cerita di baliknya? Simak perbincangannya bersama detikEdu, Rabu (7/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persiapannya seperti apa dan berapa lama?

Keinginan saya untuk ke luar negeri itu sebenarnya sudah lama ya. Sejak saya masuk SMA tuh, sudah ada keinginan untuk kuliah di luar negeri.

Tapi yang benar-benar fix-nya saya pengin ke luar negeri itu pas saya kelas 12, kelas 3 SMA. Di situ saya benar-benar berkomitmen kalau saya memang pengin pergi ke luar negeri.

ADVERTISEMENT

Di situ saya langsung diskusi sama guru-guru kira-kira dokumen apa saja yang memang saya butuhkan untuk jadi modal masuk ke dalam universitas.

Apakah tidak kewalahan dengan persiapan lain di Kelas 12?

Jadi saya kelas 12 itu untuk persiapan universitas dan segala macam. Itu sebenarnya juga dicampur saya sendiri ikut SNBT kan. Jadi saya juga mempersiapkan diri untuk SNBT-nya.

Sekarang ada kegiatan-kegiatan dari sekolah juga kan, (baik) yang memang harus saya ikutin (dan) yang memang pengin saya ikutin. Jadi itu benar-benar hectic, tapi itu yang menurut saya asyiknya.

Adakah kesulitan untuk mendaftar kuliah ke luar negeri?

Kesulitannya itu lebih kepada kira-kira pemberkasan apa yang kurang karena saya kemarin sudah masukin nih beberapa, universitas-universitasnya kira-kira apa saja yang dibutuhkan. Tapi kadang saya agak risih juga, aduh kira-kira kurang apa.

Kadang sistemnya suka eror padahal udah deket deadline, masih eror juga. Wah, telat nggak ya. Ngurus rekomendasi-rekomendasi dari guru juga lumayan ya karena guru-guru juga pasti lagi sibuk banget di sekolah, apalagi akhir tahun.

Jadi waktu itu saya agak ribet juga dapat rekomendasi dari gurunya, tapi akhirnya saya dapat juga kemarin itu dan gurunya bisa diajak komunikasi.

Pendaftarannya masing-masing universitas itu beda-beda kan. Ada yang lewat portal doang, ada yang ngasih berkas doang, ada yang minta wawancara dulu, ada yang kendalanya oh tiba-tiba ini kurang, padahal udah saya masukin berkasnya minta diulang lagi. Itu lumayan challenging juga sih.

Jadi emang harus benar-benar jeli. Jadi setiap hari saya buka email terus.

Apakah kemarin ikut SNBP?

Kalau SNBP sendiri kemarin saya enggak ikut. Faktor pertama karena saya memang berkomitmen ke luar negeri.

Jadi SNBP itu ada peraturan, kalau misalnya saya udah ngambil dan ternyata lulus, saya harus mengurungkan keinginan ke luar negeri. Saya harus tetap ambil universitasnya.

Misalnya lulus ITB lewat SNBP, tapi benar-benar fix lulus. Wah, kalau lulus saya enggak bisa ambil lagi nih di luar negeri.

Kalau pilih salah satu, mau pilih yang mana?

Ada beberapa pertimbangan, walau hati saya penginnya ke Inggris, cuma ada beberapa faktor-faktor lainnya. Ada beberapa hal yang harus saya pertimbangkan, jadinya saya ke Singapura.

Memang Singapura pilihan kedua saya. Antara NUS dan NTU, tapi saya pilihnya NUS karena sesuai dengan jurusan saya dan katanya sekolahnya bagus, jadi saya ambil di situ.

Dan dekat rumah saya. Kan saya aslinya sebenarnya dari Medan. Sama Singapura kan samping-sampingan enggak jauh-jauh banget. Jadi orang tua juga bisa kunjung atau saya yang ke rumah orang tua.

Karena kan kalau saya bandingin misalnya universitasnya di Inggris, tapi minimal pulang tiga tahun atau habis studi baru pulang karena biaya mahal banget kan. Kalau saya di Singapura, harapannya kalau liburan masih bisa balik ke rumah. Jadi enggak terlalu mengkhawatirkan orang tua.

Lingkungannya juga bagus dan kurang lebih hampir sama kayak Indonesia.

11 Kampus Luar Negeri

Ibu Judha mengaku tidak memaksa anaknya untuk memilih jurusan tertentu. "Saya maunya dia kuliah sesuai dengan keinginan, sesuai dengan passion-nya. Jadi tidak ada paksaan untuk belajar," katanya sambil mendampingi sang anak.

"Kita enggak memaksakan harus begini-begini. Kita serahkan ke Judha. Asalkan itu baik, kami orang tua selalu support," ungkapnya lagi.

Berikut ini daftar kampus yang telah menerima aplikasi Judha sebagai calon mahasiswa baru:

  1. National University Singapore (NUS), Computer Engineering (Singapura)
  2. King College London (KCL), Computer Science (Inggris)
  3. University Of Michigan-Ann Arbor, Computer Science (Amerika Serikat)
  4. Nanyang Technological University (NTU), Electrical and Electronic Engineering (Singapura)
  5. University Of Toronto, Computer Science (Kanada)
  6. University of Toronto, Mathematical and Physical Science (Kanada)
  7. The University of British Columbia, Bachelor Of Science-Computer Science (Kanada)
  8. The University of British Columbia-Vancouver Campus, Faculty of Applied Science (Kanada)
  9. University of Melbourne, Bachelor Of Science-Computer Science (Australia)
  10. University of Sidney, Bachelor of Engineering Honours-Software Engineering (Australia)
  11. University of Western Australia, Computing and Data Science (Australia)
  12. University of New South Wales (UNSW), Computer Science (Australia)
  13. Monash University, Bachelor of Computer Science (Australia).



(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads