Gen Z dianggap sebagai generasi yang menyukai hal serba instan termasuk dalam hal karier. Tapi benarkah setelah lulus kuliah, Gen Z cenderung mempersoalkan gaji sehingga sulit dapat kerja?
Faktanya, menurut situs karier untuk mahasiswa dan lulusan baru, Handshake, terdapat 85% pencari kerja Gen Z yang mengatakan bahwa mereka memprioritaskan stabilitas dalam pencarian kerja.
Kemudian 81% mengatakan pentingnya tunjangan dalam melihat sebuah pekerjaan. Sementara yang mengatakan gaji awal yang tinggi sebagai faktor motivasi besar, hanya sekitar 80%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil survei ini telah dilakukan terhadap 1.853 pencari kerja antara 30 Agustus dan 18 September 2022.
Alasan Gen Z Melihat Gaji sebagai Pekerja Awal
Valerie Workman, kepala petugas hukum di Handshake, mengatakan banyak calon lulusan memanfaatkan data pasar kerja yang tangguh, rentang gaji publik, dan indikator ekonomi lainnya untuk mencari pekerjaan.
Tahun 2023 menunjukkan lulusan yang akan datang merasa cemas dalam jangka pendek tetapi optimis jangka dalam panjang tentang prospek pekerjaan mereka di pasar saat ini.
Beberapa hal dikaitkan karena mereka tumbuh dengan dikelilingi oleh isu-isu mendesak seperti COVID-19, perubahan iklim, dan kekerasan senjata.
"Pekerja Gen Z menginginkan stabilitas untuk menumbuhkan karier mereka, serta untuk melindungi diri dari kenaikan biaya dan potensi resesi," ucap Workman dikutip dari laman CNBC Internasional.
Menurutnya, pekerja Gen Z tahu bahwa masalah gaji ini juga dikaitkan dengan jenis gaya hidup yang mereka inginkan.
"Mereka ingin hidup sendiri dan mendukung diri mereka sendiri. Dengan kata lain, lulusan baru tidak ingin terjebak dalam kondisi di mana kebutuhan mereka tidak terpenuhi, baik secara profesional maupun finansial," imbuh Workman.
Keberanian Gen Z dalam Memahami Transparansi Gaji
Perlu diakui, bahwa pekerja Gen Z memiliki lebih banyak informasi daripada sebelumnya untuk mengarahkan karier dan gaji mereka.
Workman mengatakan kemampuan Gen Z untuk berbicara lebih terbuka tentang gaji dan mengadvokasi upah layak huni di tengah kenaikan inflasi adalah sesuatu yang patut diacungi jempol.
"Mereka memahami ekonomi bisnis, ekonomi makro, dan bagaimana gaji mereka mempengaruhi bagaimana mereka akan hidup. Generasi berbakat ini membuat perbedaan dalam angkatan kerja karena mereka mengetahui hal-hal ini dan bersedia membicarakannya secara terbuka," terang Workman.
"Ini adalah generasi baru di mana orang sangat nyaman berbicara tentang angka, yang merupakan alasan lain mengapa perusahaan sebaiknya melanjutkan dan berbagi rentang gaji, karena kandidat akan membicarakannya," tuturnya.
(faz/nwk)