Persiapan 3 Bulan, Tangan Bionik Tim ITB Mampu Kalahkan AS dan Spanyol

ADVERTISEMENT

Persiapan 3 Bulan, Tangan Bionik Tim ITB Mampu Kalahkan AS dan Spanyol

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 27 Apr 2023 10:30 WIB
Tim ITB Peringkat 5 dalam CYBATHLON Challenges 2023.
Tim ITB Peringkat 5 dalam CYBATHLON Challenges 2023. (Foto: Humas ITB)
Jakarta -

Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih peringkat 5 dunia dalam ajang teknologi penunjang disabilitas CYBATHLON Challenges 2023. Tim binaan ITB bernama Karla Bionics ini membawa teknologi di bidang tangan palsu prostetik bernama Mega Arm.

Mega Arm merupakan merupakan lengan prostesis yang diperuntukan untuk mendukung kebutuhan pekerjaan mekanikal. Fitur utama yang ditonjolkan adalah kemampuan mencapit serta kekuatan struktur pada bagian pergelangan lengan prostesis.


Teknologi ini dilatar belakangi dari jumlah penyandang disabilitas di Indonesia yang mengalami kecelakaan kerja. Mereka sulit untuk kembali menemukan pekerjaan secara formal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu, para pengguna teknologi lengan prostesis yang menjadi tulang punggung keluarga ini rata-rata memiliki keterampilan mekanikal, yang mana mereka dapat mengembangkannya sebagai mata pencaharian seperti membuka bengkel tambal ban ataupun membuat workshop mengelas.

Tim beranggotakan Dosen Manajemen Rekayasa ITB, Wildan Trusaji, S.T, M.T. (Manajemen Rekayasa 2010) serta 1 mahasiswa dan 3 alumni ITB yaitu Alya Hanun (Manajemen Rekayasa 2019), Anugrah Nurrewa (Magister Transportasi 2014), Syaiful Hammam (Desain Produk 2014), Leonardi (Teknik Fisika 2018) dan dua perwakilan dari luar ITB yaitu Khoirun Mumpuni serta Arief Indra ini kembali menorehkan prestasi pada CYBATHLON Challenges 2023.

ADVERTISEMENT

Hanya Persiapan 3 Bulan

Proses persiapan tim Karla Bionics terbilang singkat yakni selama tiga bulan dari mulai pengembangan teknologi lengan hingga proses latihan. Tim Inovasi Produk Karla Bionics dipimpin langsung oleh Wildan Trusaji yang juga merupakan salah satu staf pengajar di ITB. Ia mengembangkan Mega Arm dari teknologi sebelumnya, yakni lengan prostesis Raga Arm.

"Filosofi desain Mega Arm memanfaatkan prinsip biomimicry, di mana desain lengannya mengikuti prinsip desain dari capit kepiting. Terdapat tiga prinsip yang kami adopsi yakni posisi diam yang menutup, pergerakan hanya dilakukan satu lengan satu waktu, serta pusat kontrol tidak terpusat pada bagian tengah membuat kontrol terhadap benda akan lebih terjaga," jelas Wildan dalam situs ITB dikutip Rabu (26/4/2023).

Secara tampilan, Mega Arm ini tetap mengikuti filosofi atau konsep lengan palsu Karla Bionics yakni tidak menyerupai lengan non-amputasi agar para difabel tidak perlu menutupi kekurangannya.

'Dipiloti' Oleh Siswa SMK

Pengaplikasian Mega Arm karya Karla Bionics pada CYBATHLON Challenges 2023 disematkan pada seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan mekanik asal Bekasi bernama Daffa Aldiansyah yang kini berusia 17 tahun. Melalui pemanfaatan Mega Arm, Daffa dapat kembali berkarya dan menggapai mimpinya sebagai seorang mekanik sepeda motor.

Terbukti, kini ia masih aktif menjadi mekanik sepeda motor di lingkungannya.

"Ketika mesin yang disetel ternyata bikin motor lebih enak dibawanya, saya ngerasa puas," ujar Daffa.

Pada CYBATHLON Challenges 2023 ini, Daffa dibantu oleh Yayat Supriatna yang merupakan pilot untuk Karla Bionics pada CYBATHLON Challenges tahun sebelumnya. Dalam proses persiapan CYBATHLON Challenges 2023 ini, tim pilot Karla Bionics yakni Daffa dan Kang Yayat memulai latihan selama satu bulan untuk menemukan strategi yang efektif dalam menyelesaikan masing-masing tantangan.

"Sebagai pengguna lengan prostesis, kita harus mempelajari benda yang ingin diambil, kemudian membiasakan badan kita untuk mengikuti jangan ragu untuk menunduk, jongkok, bahkan jinjit untuk memperoleh hasil optimal," ujar Yayat.

Lewati 2 Tes dan Raih Peringkat 5

Terdapat dua tantangan yang perlu dituntaskan untuk menguji kemampuan teknologi dan ketangkasan pilot pada perlombaan Arm Prosthesis Race (ARM) yang diselenggarakan pada CYBATHLON Challenges 2023 ini yaitu Bottles yang ditujukan untuk merekonstruksi situasi berbelanja.

Pada tantangan ini peserta perlu memindahkan botol berisi total tiga liter air menggunakan peti untuk dipindahkan ke posisi meja yang telah disediakan dan Clean Sweep yang tujuannya untuk menguji kemampuan menggenggam dan memindahkan berbagai bentuk benda sehari-hari seperti kunci, kartu kredit, kelereng dan juga potongan balok mainan.

Diwakili oleh Daffa sebagai pilot, Karla Bionics menjadi salah satu peserta yang berhasil menyelesaikan seluruh tantangan tersebut. Karya Tim ITB itu berhasil mendapatkan poin penuh sebesar 20 poin dan berhasil menembus peringkat 5 besar dengan mengalahkan Amerika Serikat dan Spanyol.




(nir/nir)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads