Kakeibo: Tips Menabung Ala Orang Jepang, Untuk Olah Uang THR

ADVERTISEMENT

Kakeibo: Tips Menabung Ala Orang Jepang, Untuk Olah Uang THR

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 26 Apr 2023 17:00 WIB
Banner Metode Kakeibo
Foto: HaiBunda / Novita Rizki
Jakarta -

Lebaran memang identik dengan momen pembagian uang jajan atau tunjangan Hari Raya (THR). Namun, tak sedikit pula yang merasakan THR Idulfitri sangat cepat habisnya. Sebenarnya bagaimana cara menabung uang Lebaran yang tepat agar tidak cepat habis, ya?

Ada satu metode yang bisa digunakan untuk menabung agar uang lebaran bisa bertambah. Metode ini dinamakan "kakeibo".

Dikutip melalui laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kakeibo atau kakebo adalah salah satu cara bagi orang Jepang dalam mengatur keuangan mereka. Melalui metode ini, mereka mencatat anggaran yang akan digunakan, berapa uang keluar, dan berapa uang yang ditabung untuk mencapai tujuan keuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya teknik mencatat keuangan ini dipopulerkan oleh Hani Matoko pada tahun 1904. Ia memberikan metode ini untuk para ibu rumah tangga di Jepang. Namun, pada tahun 2017 metode ini kembali dipopulerkan melalui sebuah buku yang ditulis oleh Fumiko Chiba. Buku ini berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money.

Pencatatan dilakukan dengan tujuan untuk merefleksi diri atas anggaran yang dibuat dan uang yang dikeluarkan. Sehingga orang yang melakukan pencatatan dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang seimbang secara sadar.

ADVERTISEMENT

Siap menabung? Berikut beberapa cara yang bisa diikuti untuk mengelola keuangan pakai cara kakeibo dikutip dari laman CNBC.

Cara Menabung ala Orang Jepang

1. Mencatat seluruh pemasukan

Langkah awal yang bisa dilakukan untuk menabung ala kakeibo adalah dengan mencatat seluruh pemasukan setiap awal bulan. Seperti pemasukan dari gaji bulanan, atau bila detikers melakukan usaha sampingan juga harus dimasukan.

Jangan gunakan ponsel cerdasmu! Karena kakeibo menyarankan penggunanya untuk mencatat keuangan dengan cara menulis di buku. Alasannya agar detikers bisa meresapi seluruh hal yang dicatat.

2. Tentukan jumlah uang yang akan ditabung atau diinvestasikan

Pastikan untuk menyisihkan uang yang akan ditabung terlebih dahulu. Bila sudah detikers bisa mengalokasikannya ke beberapa pos pengeluaran.

3. Memisahkan antara keinginan dan kebutuhan

Dalam metode ini ada empat kategori pos pengeluaran, yaitu:

- Survival atau kebutuhan pokok: makan, tagihan, cicilan, dan kewajiban lainnya.

- Optional atau kebutuhan sekunder: hiburan dan sebagainya.

- Culture atau kebutuhan wawasan: buku, film, majalah, dan kebutuhan lainnya.

- Extra atau pengeluaran lain yang tak terduga: Kado, melayat tetangga, dan pengeluaran lain yang tidak rutin.

4. Pakai uang tunai

Walaupun kini penggunaan dompet digital dan QR semakin marak, cobalah untuk bertransaksi uang tunai dan diingat untuk dicatat.

Dengan begini, detikers bisa lebih sadar tentang berapa nominal yang sudah dikeluarkan hari itu.

5. Ingat standar prioritas

Mungkin detikers bisa membuat berbagai catatan pengingat agar bisa melakukan pertimbangan sebelum melakukan transaksi belanja.

Namun cara lainnya adalah coba untuk tidak membiasakan diri untuk langsung membeli barang yang disukai setelah melihatnya.

Pikirkan terlebih dahulu, pikirkan pula berbagai kebutuhan. Proses ini akan membuat detikers mengetahui apakah barang itu hanya sebatas keinginan atau kebutuhan.

6. Refleksi dan evaluasi pada akhir bulan

Dalam melakukan proses ini, detikers bisa merenungkan sambil melihat catatan yang telah dibuat satu bulan penuh. Cobalah untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti:

- Berapa banyak uang yang dimiliki saat ini?

Hitunglah dengan mengurangkan pemasukan dan seluruh pengeluaran wajib yang telah dicatat.

- Berapa banyak yang ingin ditabung?

Cobalah untuk buat target tabungan dan wajib disisihkan di awal. Jangan ragu untuk membuat dana darurat sehingga ketika suatu waktu harus digunakan, detikers memiliki uang tabungan.

- Berapa banyak yang telah dibelanjakan?

Jangan lupa untuk catat seluruh pengeluaran untuk mengetahui apa pengeluaran yang bisa dipangkas.

- Apa yang bisa diubah atau ditingkatkan?

Refleksi ini dilakukan agar detikers bisa melihat apakah anggaran yang dibuat telah sesuai target. Langkah ini juga bisa untuk meninjau tentang pengeluaran dan apa yang bisa diubah untuk mencapai target.

Nah itulah tips menabung ala orang Jepang. Jadi, ingin mencobanya tidak nih detikers?




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads