Ahmad Rusdi ditetapkan sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi Anggota Dewan Yayasan Dana Pramuka Dunia.
Hal tersebut terjadi dalam sidang Tahunan Yayasan Dana Pramuka Dunia (World Scout Foundation/WSF) yang berlangsung di Portugal, Senin 24 April 2023 kemarin, dalam rilis yang diterima, Selasa (25/4/2023).
Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Kehormatan WSF Raja Swedia Carl Gustaf VXI dan Ketua WSF Pangeran Guillaume dari Luxemburg serta dihadiri anggota WSF, Sekretaris Jenderal World Organization of Scout Movement dan Ketua Komite Pramuka Dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpilihnya Ahmad Rusdi sebagai anggota Dewan WSF sebenarnya diusulkan dua anggota Dewan Yayasan dari Australia, yaitu John Leece AM dan Geoff Morgan AM.
Dewan kemudian mewawancarai Ahmad Rusdi dan calon lainnya. Mereka kemudian memilih Rusdi dan empat individu lainnya dari Amerika, Belanda dan Swiss.
Lalu sebenarnya siapa sih Ahmad Rusdi?
Sosok Ahmad Rusdi
Di dunia Pramuka Tanah Air, Ahmad Rusdi pernah menjadi Andalan Nasional sejak tahun 2003 dan sudah 10 tahun menjadi Wakil Ketua Kwarnas bidang Hubungan Luar Negeri.
Pencapaiannya saat ini tentu tak terlepas dari keinginan dan curahan minat serta loyalitasnya di bidang kepramukaan.
Diketahui aktivitasnya di dunia pramuka dimulai sejak masih sekolah dasar dan menengah di Kwartir Cabang Pekalongan, Jawa Tengah.
Kemudian ketika kuliah di Universitas Padjadjaran, Ahmad Rusdi menjadi Ketua Dewan Racana Pramuka Pandega. Saat itu, dia sempat mewakili Indonesia dalam Rovermoot (kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega) di Taiwan.
Tak berhenti di situ, pria yang sering dipanggil akrab Kak Rusdi ini juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Yunani dan Kerajaan Thailand.
Sebagai birokrat di Kementerian Luar Negeri, Ahmad Rusdi pernah ditugaskan di Rumah Tangga Kepresidenan dan Protokol Negara sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo.
Setelah pensiun dari Kementerian Luar Negeri pada 2021, Ahmad Rusdi menjadi Advisor di President Office Sinar Mas. Meski begitu, ia tetap mendorong pembina, pelatih dan andalan muda untuk aktif di kepramukaan tingkat internasional.
Langkah ini dilakukannya sebagai bentuk pengabdian tanpa batas yang didasari oleh Dasa Dharma Pramuka.
"Saya ingin mengembalikan kepada Gerakan Pramuka dari apa yang telah saya peroleh selama menjadi pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega. Ini bentuk pengabdian tanpa batas akhir," katanya.
Tak hanya menjadi Anggota Dewan Yayasan Dana Pramuka Dunia, Ahmad Rusdi juga dipilih menjadi konsultan Komite Pramuka Asia Pasifik untuk masa bakti 2022-2025.
Tentang World Scout Foundation
Menjadi anggota dewan WSF tentu saja merupakan sebuah keuntungan bagi kepramukaan Indonesia.
WSF atau Yayasan Dana Pramuka Dunia berdiri pada 1977 dan selama 20 tahun dipimpin oleh Raja Swedia Carl Gustaf VXI.
Sampai saat ini, anggota Yayasan berjumlah 2.500 orang yang umumnya berasal dari negara-negara di Eropa, Amerika, Arab Saudi, Jepang, Korea, dan Hongkong.
Anggota dari Indonesia adalah Ny Tien Soeharto atau Bu Tien, Letjen TNI (Purn) Mashudi, Ny Ibnu Soetowo, Nyonya Widianti Kusno Utomo dan Ahmad Rusdi.
Ahmad Rusdi sudah memiliki berbagai program untuk memperkuat peran kepramukaan Indonesia. Salah satunya adalah dengan mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan kepramukaan tingkat dunia.
Ia juga akan mengajak perusahaan di Tanah Air melalui skema CSR untuk membantu Yayasan Dana Pramuka Dunia dan Gerakan Pramuka Indonesia.
Menurut Ahmad Rusdi, dana dari Indonesia yang masuk ke WSF dapat diamanatkan untuk mendukung bagi kemajuan kepramukaan di Tanah Air.
Selama ini, dana rutin yang dimiliki WSF diberikan untuk aktivitas kepanduan di seluruh dunia, antara lain melalui program Messenger of Peace (MoP) dan Ticket to Life (TTL).
MoP merupakan program WOSM untuk mendorong Pramuka melaksanakan aksi sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat.
Sedangkan Ticket to Life adalah program WSF untuk mendukung anak-anak yang hidup dalam kekurangan dan ketimpangan sosial ekonomi atau juga dikenal dengan istilah underprivileged di seluruh dunia untuk mendapatkan pendidikan kepramukaan.
Program ini bertujuan untuk memberikan bekal dan kesempatan yang sama bagi anak-anak yang kurang beruntung agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Pramuka Indonesia akan lebih berkembang bila mendapat dukungan dana untuk melakukan program MoP dan TTL.
"Saya akan mendorong agar kedua program ini lebih banyak lagi dilakukan di Indonesia," ujar Rusdi.
Baca juga: Siapa Bapak Pandu Dunia? Ini Profilnya |
Dengan pengalamannya yang sangat beragam dan tak main-main, kini Ahmad Rusdi diharapkan dapat menjembatani WSF dengan dengan kepramukaan di kawasan Asia Pasifik.
(nwk/nwk)